Sementara itu, Ketua FSRI, Asep Sopian, melempar mimpi besar: PADes Rp 1 miliar untuk setiap desa. Gagasan visioner ini diucapkan di tengah realitas banyak desa masih kesulitan menyusun APBDes yang akurat atau sekadar membedakan antara dana transfer dan dana hibah.
“Kami ingin isi kepala desa penuh pemahaman,” kata Asep. Meski begitu, isi kepala tidak selalu berbanding lurus dengan isi kantong rakyat.
Acara ini pun diabadikan dengan foto-foto pose formal dan spanduk bertema harapan, namun tak satu pun membahas bagaimana implementasi hasil pelatihan akan dikawal atau dievaluasi. Akhirnya, yang benar-benar bahagia mungkin hanyalah panitia dan vendor hotel.
Sementara di luar hotel, suara petani tetap tenggelam di antara pidato-pidato, dan jalan desa tetap retak menanti perhatian yang tak kunjung datang. (Suradi/ Bhegin)

“Jangan tunggu mampu dulu untuk memberi, tidak usah sempat dulu untuk berbuat baik”