“Saya tidak alergi dengan wartawan, dan juga terbuka terhadap kritik. Selama kritik itu membangun, kami akan menyikapinya secara positif,” kata Midan.
Ia menambahkan, seperti halnya jurnalis yang dituntut memegang teguh etika profesi, para aparatur sipil negara (ASN) pun diwajibkan menjunjung tinggi etika kerja, terutama dalam pelayanan publik.
“Apa gunanya pintar, kalau etika tidak dijaga? Itu yang kami tekankan kepada seluruh pegawai,” pungkasnya.
Pertemuan berlangsung dalam suasana akrab dan terbuka, mencerminkan semangat kolaborasi antara media dan pemerintah demi terwujudnya pelayanan publik yang lebih baik di Purwakarta Istimewa. (Laela)

“Jangan tunggu mampu dulu untuk memberi, tidak usah sempat dulu untuk berbuat baik”