Seraya mengenang para pendahulu, perayaan ini nyaris melupakan realitas masyarakat saat ini: pengangguran muda meningkat, UMKM terengah-engah, dan harga kebutuhan pokok yang tak kunjung ramah kantong. Di tengah semua itu, pesta dan retorika tetap mengalir lancar.
Apakah pesta ini jadi pemantik evaluasi dan koreksi bersama? Atau hanya sekadar euforia tahunan dalam kalender anggaran? Rakyat menunggu jawabannya—di luar panggung. (Laela)

“Jangan tunggu mampu dulu untuk memberi, tidak usah sempat dulu untuk berbuat baik”