Sebanyak 520 petugas kebersihan dilibatkan dalam agenda ini. Lokasi tahun ini dipilih dekat air mancur atas permintaan mereka—mungkin karena di sanalah titik mereka paling sering melihat wajah kota, namun paling jarang mendapat perhatian dari pembuat kebijakan.
Tahun depan, kegiatan ini akan diulang. Sayangnya, belum ada kepastian apakah selain lokasi, status kerja dan kesejahteraan mereka juga akan berubah.
Sehari jadi ‘raja’ dan setahun kembali ‘prajurit jalanan’—di sinilah ironi “Tukar Nasib” berlangsung. Sementara gaji bulanan mereka masih kalah dari biaya makan siang satu rapat pejabat. (Laela)

“Jangan tunggu mampu dulu untuk memberi, tidak usah sempat dulu untuk berbuat baik”