LOCUSONLINE, BANDUNG – Di tengah hiruk pikuk duka Garut yang kehilangan tiga nyawa dalam kericuhan Pesta Rakyat, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menegaskan dirinya tak berada di lokasi saat tragedi terjadi. Ia mengklaim tengah sibuk menghadiri gelaran Sunda Karsa Fest 2025—ajang pameran UMKM dan fashion show eksklusif di hotel mewah Bandung, bersama sang putri dalam balutan busana rancangan lokal. Selasa, 22 Juli 2025
Jumat siang (18 Juli 2025), ketika rakyat Garut berdesakan dalam antrean konsumsi “gratis” hingga menyebabkan tiga korban jiwa, Dedi justru tampil memukau di atas runway. Berdasarkan pantauan media, sang gubernur tiba di Trans Luxury Hotel pukul 15.30 WIB untuk berganti kostum, dan tampil elegan di acara yang disebutnya sebagai bagian dari komitmen mendukung ekonomi kreatif.
Di hadapan kamera dan sorotan lampu, Dedi tersenyum. Sementara itu, hanya beberapa jam sebelumnya di pendopo Garut, nyawa rakyat melayang tanpa protokol keselamatan.
Dedi kemudian menyampaikan klarifikasinya—bukan soal skema pengamanan acara rakyat atau standar pelibatan publik, tapi untuk membantah kehadirannya di lokasi tragedi. “Itu hoaks,” katanya tegas, sambil merujuk pada agenda resminya yang tercatat bersama Bank Indonesia dan Dinas UMKM Jawa Barat.
“Tidak mungkin saya berada di dua tempat dalam satu waktu,” ujarnya. Pernyataan itu tampak lebih cepat dirilis ketimbang penjelasan siapa penanggung jawab acara yang mengorbankan warganya.
Baca Juga : Ketika Jas Putih Ternoda Hasrat Muda, Seorang dokter Check-in di Hotel Digerebek Suami
Statistik Turun, Rakyat Bingung: Ketika Kemiskinan Disulap Jadi Optimisme
Dedi mengaku sempat menyampaikan belasungkawa usai pertunjukan. Ia juga menyempatkan diri mengunjungi korban dan keluarganya di Garut. Namun, publik bertanya: Apakah empati bisa dipesan setelah acara selesai?

“Jangan tunggu mampu dulu untuk memberi, tidak usah sempat dulu untuk berbuat baik”