“Pertemuan di ruang Pamengkang mungkin tak menghasilkan keputusan konkret, tapi ia sukses menjadi panggung harapan. Di ruang itu, aspirasi disampaikan dengan sopan, direkam dalam berita, lalu dibiarkan mengendap bersama agenda-agenda yang tak kunjung dieksekusi”
LOCUSONLINE, GARUT – Ruang Pamengkang kembali menjadi panggung diplomasi daerah. Kali ini, Bupati Garut Abdusy Syakur Amin menjamu tamu kehormatan dari Senayan, Anggota DPD RI Aanya Rina Casmayanti, dalam sebuah kunjungan kerja yang lebih banyak bicara solusi dibanding menyentuh realisasi. Selasa, 29 Juli 2025
Dengan latar yang hangat dan penuh formalitas, pertemuan itu disebut sebagai upaya menyerap aspirasi dan membahas percepatan pembangunan. Namun, dari sekian kata manis yang terucap, publik hanya bisa berharap agar tak semua janji kembali dikubur dalam laporan kunjungan rutin yang hilang arah di meja birokrasi.
“Alhamdulillah, kami kedatangan tamu terhormat. Bu Aanya hadir untuk mendapatkan informasi terkait problematika masyarakat Garut,” ujar Bupati Syakur, sambil menyebutkan kembali tanggal dan hari dengan seksama mungkin agar sejarah mencatat momen ini, sekalipun solusinya masih dalam pencarian.
Topik yang dihidangkan dalam obrolan seputar pemekaran daerah (DOB), peningkatan tata kelola keuangan, dan pembangunan jalan tol. Tiga menu favorit dalam setiap dialog elite yang hampir selalu hadir dalam pidato, namun jarang hadir dalam anggaran.
Baca Juga : BPS: Pulau Jawa Surga Beton, Neraka Perut Kosong Kemiskinan Berkostum Mewah di Pusat Ekonomi
Pemekaran daerah? Sudah dibicarakan sejak masa bupati sebelumnya. Jalan tol? Masih sebatas garis putus-putus di peta rencana pembangunan.
Tak mau kalah diplomatis, Aanya Casmayanti mengamini semangat silaturahmi dan menyatakan kunjungannya untuk “mendengarkan dan membawa aspirasi” ke pusat. Sebuah tugas mulia yang secara teori luar biasa, tapi dalam praktik, sering berakhir pada pernyataan pers dan dokumentasi media sosial.
“Jangan tunggu mampu dulu untuk memberi, tidak usah sempat dulu untuk berbuat baik”
