“Jika PWI Jawa Barat ingin kembali ke khitahnya sebagai organisasi profesi yang menjunjung tinggi integritas jurnalistik, maka sudah saatnya konflik internal diselesaikan secara substansial, bukan kosmetik. Transparansi, pertanggungjawaban, dan reformasi struktural semestinya menjadi agenda utama, bukan hanya saling rebut kursi jabatan. Karena publik, terutama para jurnalis muda, layak melihat PWI sebagai ruang kolaborasi, bukan gelanggang drama kekuasaan”
LOCUSONLINE, JAKARTA – Seolah tak ada habisnya, Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jawa Barat kembali memutar lakon lama: konflik internal, pembekuan, dan tentu saja, pemulihan. Hilman Hidayat, tokoh sentral dalam drama berkepanjangan ini, secara resmi tetap menjabat sebagai Ketua PWI Jawa Barat, berdasarkan SK PWI Pusat No. 373-PLP/PP-PWI/2025 tertanggal 1 Agustus 2025. Sabtu, 9 Agustus 2025
Keputusan ini menandai lembaran baru—atau lebih tepatnya lembaran lama yang dibuka ulang—dalam dinamika organisasi kewartawanan yang tampaknya lebih sibuk mengurus kursi daripada mendorong etika profesi.
SK tersebut ditandatangani langsung oleh jajaran pimpinan PWI Pusat: Ketua Hendry Ch. Bangun, Sekretaris Jenderal Iqbal Irsyad, serta Wakil Ketua Bidang Organisasi Irmanto. Ini sekaligus membatalkan dua keputusan sebelumnya: SK No. 320-PLP/PP-PWI/2025 yang membekukan kepengurusan, serta SK No. 323-PLP/PP-PWI/2025 yang mengatur susunan baru versi darurat.
Baca Juga : Kisruh PDAM: Kemendagri Main Aman, Balas Budi Bupati Garut Jadi Prioritas
Dengan kata lain, setelah dihentikan sementara, direvisi, dimediasi, kini struktur lama kembali disahkan. Seakan-akan, yang dibutuhkan PWI Jawa Barat bukan penyegaran, melainkan pengulangan.

“Jangan tunggu mampu dulu untuk memberi, tidak usah sempat dulu untuk berbuat baik”