Program “satu lapangan sepak bola satu desa” juga kena tackling. “Lahan saja belum jelas, mau bikin lapangan atau nambah spot foto Instagram?” sindirnya lagi.
Pendukung menegaskan, tanpa kejelasan indikator, program hebat akan berubah jadi program heboh. “Kalau cuma jago ngomong, siap-siap dapat gelar Bupati Omon-omon. Rakyat sekarang bukan cuma bisa protes di pasar, tapi juga bisa hujat di TikTok, Facebook, sampai grup WA keluarga,” tutupnya.
Hingga berita ini dirilis, Bupati Abdusy Syakur Amin belum memberi tanggapan saat dihubungi via WhatsApp, Senin (11/08/2025). (Asep Ahmad)

“Jangan tunggu mampu dulu untuk memberi, tidak usah sempat dulu untuk berbuat baik”














