“Telkom akan cek,” kata Edie, yang sayangnya tidak menyebut tenggat waktu, wilayah prioritas, atau apakah ‘cek’ di sini berarti ‘melihat’, ‘menguji coba’, atau hanya ‘mengarsipkan permintaan’.
Tak lupa, dibahas pula topik digitalisasi organisasi, stunting, dan pengembangan UMKM. Karena memang tak lengkap rasanya jika setiap pertemuan strategis tidak menyebutkan minimal tiga kata kunci yang sedang tren di presentasi PowerPoint pemerintah.
Baca Juga : Pemkab Garut Temukan Cara Baru Merayakan Kemerdekaan: Usir Pendeta, Segel Rumah Doa, Demi “Ketertiban Umum”
Edie menambahkan, Telkom akan mencoba mengintegrasikan program seperti Indonesia Digital Learning untuk guru karena di tengah sinyal lemah, mengajar daring memang tantangan berbau science fiction. Juga, program UMKM Naik Kelas, agar pelaku usaha lokal bisa bermimpi menembus pasar internasional… meski halaman Google saja belum sempat dimuat.
Meski belum ada detail eksekusi, Edie yakin kolaborasi ini akan “naik”, sebab menurutnya “digital itu sudah lumrah di wilayah ekonomi dan pendidikan.”
Tentu saja, harapan selalu lumrah. Seperti lumrahnya masyarakat desa menunggu sinyal dengan posisi HP tergantung di tiang bambu. Kini, Garut menanti: apakah setelah pertemuan ini, blank spot akan benar-benar sirna, atau hanya berpindah dari desa ke meja rapat?(Suradi/Bhegin)

“Jangan tunggu mampu dulu untuk memberi, tidak usah sempat dulu untuk berbuat baik”