“Pidato kenegaraan Presiden Prabowo Subianto, Jumat (15/8), dipenuhi klaim manis soal program Makan Bergizi Gratis (MBG), turunnya angka pengangguran, hingga proyek Ibu Kota Negara (IKN). Namun, realita di lapangan justru berkebalikan”
LOCUSONLINE, JAKARTA β Presiden Prabowo Subianto membacakan pidato kenegaraan sekaligus Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2026 di MPR, Jumat (15/8). Seperti biasa, deretan janji, klaim sukses, dan angka-angka bombastis kembali dipertontonkan.
Sorotan utama jatuh pada program Makan Bergizi Gratis (MBG), yang digadang-gadang sebagai βinvestasi terbaik bangsaβ. Klaimnya: menekan pengangguran, menciptakan jutaan lapangan kerja, hingga menaikkan prestasi siswa. Realitanya: puluhan ribu siswa keracunan sejak program ini berjalan. Dua kasus terbaru terjadi di Sragen dan Sleman, ratusan anak tumbang setelah menyantap menu βbergiziβ yang lebih mirip tiket masuk IGD.
Di sisi ketenagakerjaan, Prabowo mengumumkan tingkat pengangguran nasional berada di titik terendah sejak krisis moneter 1998. Namun, para ekonom menyindir, standar BPS terlalu longgar: kerja satu jam seminggu saja sudah dianggap bekerja. βKalau begitu, yang bantu cuci piring sebentar di warung pun otomatis sudah keluar dari data pengangguran,β kata Bhima Yudhistira dari CELIOS.
Urusan pertahanan pun tak kalah mewah. RAPBN 2026 menggelontorkan Rp335 triliun lebih, tapi alokasi terbesar justru untuk manajemen, bukan alutsista. Pengamat menilai ini karena militer kini merambah semua lini, dari ketahanan pangan hingga MBG.

“Jangan tunggu mampu dulu untuk memberi, tidak usah sempat dulu untuk berbuat baik”