“Janji pejabat ternyata bisa lebih panjang dari proses penyembuhan stroke itu sendiri. Kata “besok” yang diucapkan seorang Bupati bisa menjelma jadi sebulan, bahkan mungkin bertahun-tahun. Warga menunggu kepastian, pemerintah memberi harapan. Bedanya: harapan tidak pernah menyembuhkan.”
LOCUSONLINE, PURWAKARTA – Seorang pria berinisial SN (50), warga Kelurahan Cipaisan, Kecamatan Purwakarta, hanya bisa berharap pada keajaiban untuk kesembuhan istrinya, IN (45), yang sejak April menderita stroke. Pengobatan medis sudah dijalani, namun kondisi tak kunjung membaik. 28/8
SN mengaku sempat bertemu Bupati Purwakarta, Saepul Bahri Binzen, sekitar sebulan lalu. Saat itu, Bupati menjanjikan akan membawa istrinya berobat ke sebuah tempat pengobatan alternatif. “Jangan khawatir, nanti dibayarnya oleh saya,” ucap Bupati kala itu sambil menepuk pundak SN. Tapi janji “besok” yang diucapkan sebulan lalu, hingga kini tak pernah terwujud.
“Sekarang saya ingin kejelasan. Kenapa sampai sekarang tidak ada realisasinya? Apa tidak terlalu lama? Soalnya waktu itu Bupati bilangnya besok,” kata SN kepada media, Selasa (26/8/2025) malam.
Sejak istrinya sakit, SN berhenti bekerja dan hanya fokus mengurus keluarga. Ia berharap ada bantuan nyata, bukan sekadar kunjungan formalitas. Dua orang dari Dinas Kesehatan memang sempat datang melihat kondisi istrinya, tapi hingga kini tidak ada tindak lanjut.
“Istri saya pernah dirawat di RS Bayu Asih seminggu, lalu disuruh pulang dokter. Sampai sekarang belum ada perubahan. Kami bingung, siapa pun yang bisa bantu kesembuhan istri, akan saya terima,” ungkapnya.(Laela)

“Jangan tunggu mampu dulu untuk memberi, tidak usah sempat dulu untuk berbuat baik”