“Turun tipis tapi tetap gendut, kayak perut politisi abis makan nasi kotak,” celetuk seorang demonstran di Jakarta.
Presiden memang sudah memanggil Panglima TNI dan Kapolri untuk mengingatkan agar demo tidak berujung anarki. Tapi suara rakyat jelas sudah keburu meledak.
Pertanyaannya kini: DPR mau dengar rakyat, atau rakyat yang bakal bikin DPR “dengar suara rakyat” dengan cara 1998 jilid dua?(Bhegin)

“Jangan tunggu mampu dulu untuk memberi, tidak usah sempat dulu untuk berbuat baik”