Meski begitu, ada juga warga yang menganggap insiden tersebut sekadar kesalahan manusiawi. “Namanya juga orang, bisa salah. Yang penting jangan salah kebijakan,” ucap Dede (45), warga Tarogong Kidul, sambil terkekeh.
Acara kemudian dilanjutkan seperti biasa, meski suasana sempat cair dengan guyonan soal “permuswartan” versi bupati.(red)

“Jangan tunggu mampu dulu untuk memberi, tidak usah sempat dulu untuk berbuat baik”