“Tidak ada ruang untuk pelanggar hukum di kawasan hutan. Saya akan tegakkan hukum setegas-tegasnya, tanpa pandang bulu,” ujarnya.
Namun publik terlanjur melontarkan satire: kalau benar tidak kenal, kenapa bisa satu meja? Kalau benar “cuma dua putaran”, kenapa rasanya klarifikasinya panjang banget sampai dua halaman?
Kasus ini menjadi bahan ejekan di jagat maya. Warganet menyebut momen itu sebagai “koalisi domino”, tempat pejabat dan tersangka berbagi hobi di luar jam kerja.
Seorang pengamat bahkan nyeletuk, “Di hutan para pembalak liar ditekan, di meja domino para pejabat malah ketemu langsung. Bedanya tipis sekali antara main kartu dan main peran.”(Bhegin)

“Jangan tunggu mampu dulu untuk memberi, tidak usah sempat dulu untuk berbuat baik”