Baca Juga : UI Bukan Warteg, Kok Bisa Ada Dua Pengelola?
Prabowo sempat menyinggung perlunya aparat bertindak proporsional. Ia mengakui bahwa ada anggota aparat yang sudah ditindak bahkan diberhentikan karena kelewat batas.
“Kalau tidak proporsional, ya harus bertanggung jawab. Dan kita sudah buktikan ada yang diproses,” ucapnya.
Bahasa sederhananya: jangan sampai aparat lebih rajin menghukum rakyat ketimbang mengawasi barisan sendiri.
Meski membuka ruang dialog, Prabowo tetap memberi catatan keras terhadap gaya demo anarkis. Ia menyinggung kasus di Makassar, di mana seorang ASN meninggal akibat gedung DPRD dibakar massa.
“Gerakan bakar-bakar di seluruh dunia itu membahayakan. Terbukti ada korban jiwa,” katanya.
Pesannya jelas: demonstrasi boleh, tapi jangan berubah jadi pesta api.
Apapun itu, PR besar masih menunggu: apakah tuntutan 17+8 benar-benar masuk meja kerja pemerintah, atau cuma jadi catatan debat tanpa resolusi.(Bhegin)

“Jangan tunggu mampu dulu untuk memberi, tidak usah sempat dulu untuk berbuat baik”