“MBG bukan sekadar soal perut kenyang, tapi juga investasi buat lahirnya generasi emas Indonesia yang sehat dan cerdas.”
LOCUSONLINE, PURWAKARTA – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digadang pemerintah pusat nggak cuma soal bagi-bagi nasi kotak, tapi juga soal memastikan isi kotaknya aman, higienis, dan nggak bikin perut mules berjamaah.
Makanya, Pemerintah Kabupaten Purwakarta menggelar Pelatihan Hygiene Sanitasi Makanan di Bale Yudhistira, Senin (8/9/2025). Kegiatan ini menyasar para penjamah makanan dari Forum Komunikasi Dapur (FKD) Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).
SPPG sendiri adalah unit layanan yang disiapkan jadi “dapur negara”: bukan cuma tempat produksi makanan bergizi, tapi juga pusat edukasi gizi, pemantauan, sampai distribusi. Bahkan mitra lintas sektor macam TNI, Polri, BIN, NU, Muhammadiyah, hingga pelaku usaha lokal ikut nimbrung.
Sekda Purwakarta, Norman Nugraha, menyebut Pemkab sudah menyiapkan dua langkah besar:
- Menyiapkan lahan dapur MBG yang akan dibangun mulai November 2025.
- Membentuk tim percepatan khusus supaya program nggak jalan di tempat.
“Tim dari Kementerian PUPR sudah survei lapangan. Kita targetkan pembangunannya segera dimulai,” kata Norman.
Dandim 0619/Purwakarta, Letkol Inf Ardha Cairova Pahri Putra, menegaskan, standar kebersihan bukan sekadar formalitas. Dari dapur, peralatan, sampai penjamah makanan wajib steril, biar program makan gratis nggak berubah jadi program sakit gratis.
Ketua pelaksana pelatihan, Saefudin, menambahkan bahwa peserta wajib lulus syarat untuk mendapatkan Sertifikat Laik Hygiene Sanitasi (SLHS). Sertifikat ini jadi “kartu sakti” agar dapur SPPG bisa lolos akreditasi tahun depan.

“Jangan tunggu mampu dulu untuk memberi, tidak usah sempat dulu untuk berbuat baik”