WISATA RELIGI, LOCUSONLINE.CO – Garut, selain terkenal dengan keindahan alamnya, juga menyimpan kekayaan sejarah dan budaya yang menarik untuk ditelusuri. Dari peninggalan kerajaan Hindu kuno hingga makam tokoh penyebar agama Islam yang dikeramatkan, Garut menawarkan pengalaman wisata religi dan budaya yang mendalam dan penuh makna. Mari kita menyelami jejak sejarah di dua tempat istimewa: Candi Cangkuang dan Makam Godog.
Candi Cangkuang: Saksi Bisu Kejayaan Hindu di Tanah Sunda
Candi Cangkuang adalah satu-satunya candi Hindu yang berhasil dipugar di Tatar Sunda. Terletak di Kampung Pulo, Desa Cangkuang, Kecamatan Leles, candi ini menjadi bukti penting tentang keberadaan agama Hindu di wilayah Jawa Barat pada masa lampau.
Sejarah Singkat Candi Cangkuang:
- Peninggalan Kerajaan Sunda: Candi Cangkuang diperkirakan dibangun pada abad ke-8 Masehi, pada masa Kerajaan Sunda Kuno. Candi ini menjadi pusat peribadatan bagi masyarakat Hindu yang tinggal di sekitar kawasan tersebut.
- Penemuan Kembali yang Tak Sengaja: Candi Cangkuang ditemukan kembali secara tidak sengaja pada tahun 1966 oleh tim peneliti yang dipimpin oleh Uka Tjandrasasmita. Saat itu, kondisi candi sudah sangat memprihatinkan, hanya tersisa reruntuhan dan fondasi bangunan.
- Proses Pemugaran yang Panjang: Proses pemugaran Candi Cangkuang dilakukan secara bertahap mulai tahun 1976. Pemugaran ini melibatkan rekonstruksi bangunan candi berdasarkan data arkeologis dan perbandingan dengan candi-candi Hindu lainnya di Indonesia.
- Simbol Toleransi Beragama: Di sekitar Candi Cangkuang, terdapat makam Embah Dalem Arif Muhammad, seorang tokoh penyebar agama Islam yang dihormati oleh masyarakat setempat. Hal ini menunjukkan adanya toleransi beragama yang tinggi antara umat Hindu dan Islam di kawasan tersebut.
Arsitektur dan Keunikan Candi Cangkuang:
Candi Cangkuang memiliki ukuran yang relatif kecil dibandingkan dengan candi-candi Hindu lainnya di Jawa. Bangunan candi berbentuk bujur sangkar dengan ukuran sekitar 8,5 x 8,5 meter dan tinggi sekitar 4,5 meter. Candi ini terbuat dari batu andesit yang disusun secara rapi. Di dalam candi, terdapat arca Siwa yang menjadi objek utama pemujaan.
Testimoni dari Sang Sejarawan:
“Candi Cangkuang adalah bukti penting tentang keberadaan agama Hindu di Tatar Sunda pada masa lampau. Candi ini juga menjadi simbol toleransi beragama yang tinggi antara umat Hindu dan Islam.” – Dr. Nina Lubis, sejarawan Universitas Padjadjaran
Makam Godog: Jejak Sang Penyebar Agama Islam di Garut

Makam Godog adalah kompleks pemakaman yang terletak di Desa Godog, Kecamatan Karangpawitan. Di tempat ini, dimakamkan Syekh Ja’far Sidiq, seorang tokoh penyebar agama Islam yang sangat dihormati oleh masyarakat Garut.
Sejarah Singkat Makam Godog:
- Syekh Ja’far Sidiq: Ulama Kharismatik dari Persia: Syekh Ja’far Sidiq diperkirakan berasal dari Persia dan datang ke Garut pada abad ke-17 Masehi. Beliau dikenal sebagai ulama yang kharismatik dan memiliki kemampuan untuk menyembuhkan penyakit.
- Penyebar Agama Islam yang Gigih: Syekh Ja’far Sidiq aktif menyebarkan agama Islam di wilayah Garut dan sekitarnya. Beliau berhasil menarik banyak orang untuk memeluk agama Islam dengan cara yang damai dan bijaksana.
- Makam yang Dikeramatkan: Setelah wafat, Syekh Ja’far Sidiq dimakamkan di Desa Godog. Makam beliau kemudian menjadi tempat ziarah yang ramai dikunjungi oleh masyarakat dari berbagai daerah.
- Tradisi Ziarah dan Ngaji: Setiap tahun, masyarakat Garut dan sekitarnya mengadakan tradisi ziarah dan ngaji di Makam Godog. Tradisi ini bertujuan untuk mengenang jasa-jasa Syekh Ja’far Sidiq dan memohon berkah dari Allah SWT.
Keunikan dan Keistimewaan Makam Godog:
Makam Godog memiliki arsitektur yang unik, menggabungkan unsur-unsur Islam dan budaya Sunda. Kompleks pemakaman ini dikelilingi oleh tembok tinggi dan memiliki beberapa bangunan, seperti masjid, makam utama, dan makam para pengikut Syekh Ja’far Sidiq.
Kisah dari Sang Peziarah:
“Saya sering ziarah ke Makam Godog untuk memohon berkah dan keselamatan. Saya percaya bahwa Syekh Ja’far Sidiq adalah waliyullah yang memiliki karomah.” – Ibu Aisyah, peziarah dari Bandung
Tips Mengunjungi Candi Cangkuang dan Makam Godog
- Kenakan Pakaian yang Sopan: Sebagai tempat yang sakral, Candi Cangkuang dan Makam Godog mengharuskan pengunjung untuk mengenakan pakaian yang sopan.
- Jaga Kebersihan dan Ketertiban: Hormati tempat ini dengan menjaga kebersihan dan ketertiban. Jangan membuang sampah sembarangan dan jangan membuat keributan.
- Pelajari Sejarah dan Budaya: Sebelum berkunjung, sebaiknya kamu mempelajari terlebih dahulu sejarah dan budaya Candi Cangkuang dan Makam Godog agar kunjunganmu semakin bermakna.
- Hormati Adat dan Tradisi Lokal: Ikuti aturan dan tradisi yang berlaku di Candi Cangkuang dan Makam Godog. Jangan melakukan hal-hal yang bisa menyinggung perasaan masyarakat setempat.
Wisata Religi dan Budaya di Garut, Perjalanan Spiritual yang Memperkaya Jiwa

Wisata religi dan budaya di Garut menawarkan pengalaman yang unik dan berbeda. Dengan mengunjungi Candi Cangkuang dan Makam Godog, kamu tidak hanya bisa menikmati keindahan arsitektur dan alam, tetapi juga belajar tentang sejarah, budaya, dan nilai-nilai spiritual yang luhur. Jadi, tunggu apa lagi? Segera rencanakan perjalananmu ke Garut dan rasakan sendiri pengalaman wisata religi dan budaya yang tak terlupakan! (**)