Mu’ti menegaskan, kehadiran smartboard tidak akan menghilangkan peran guru di kelas. Ia membantah anggapan bahwa pembelajaran akan berubah sepenuhnya menjadi daring.
“Dengan adanya materi tersebut bukan berarti guru tidak hadir di kelas. Guru tetap harus aktif sebagai fasilitator,” ujarnya.
Untuk tahap awal, Kemendikdasmen menyiapkan distribusi 288 ribu unit smartboard tahun ini. Namun, distribusi hanya akan diberikan pada sekolah yang bersedia menerima.
“Kalau ada sekolah yang tidak mau menerima, kami dengan senang hati akan mengambil kembali pengiriman itu. Tidak ada paksaan,” tegas Mu’ti.(Bhegin)

“Jangan tunggu mampu dulu untuk memberi, tidak usah sempat dulu untuk berbuat baik”