“Rakyat miskin yang sudah terbiasa menunggu BLT mungkin sedang mengurut dada, berharap aplikasi sakti dan janji kaki palsu ini benar-benar lebih cepat turun dibanding sinyal internet di pelosok desa.”
LOCUSONLINE, BANDUNG – Pemerintah Provinsi Jawa Barat kembali meluncurkan program penyelamat rakyat yang diberi nama perlindungan sosial pekerja informal dan formal berpenghasilan rendah. Intinya: dari buruh tani, pedagang asongan, ART, sampai ojol yang sudah ngos-ngosan di jalan, semuanya dijanjikan jaminan sosial.
Syaratnya? Tinggal download aplikasi sakti bernama Jabar SApps Outline Jabar atau scan QR Code yang entah ditempel di mana. Kalau masih bingung, pemerintah baik hati menyediakan nomor WhatsApp resmi: 082126030038. Seakan cukup menelpon, lalu kemiskinan bisa langsung hilang.
Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menegaskan program ini adalah prioritas. “Tidak boleh ada lagi miskin ekstrem di Jawa Barat. Pokoknya kalau ada yang protes masih miskin, salahkan saja kepala daerah masing-masing,” katanya lantang, seolah kemiskinan bisa dipindahkan seperti bola liar ke bupati dan wali kota.
Premi asuransi sebenarnya Rp201.000 per tahun, tapi rakyat dijanjikan tidak perlu bayar. Pemerintah provinsi, kabupaten/kota, dan aplikator ojol akan gotong royong menanggungnya. Artinya, tukang ojol yang jatuh, patah kaki, bahkan sampai diamputasi, kini bisa tenang. Negara hadir bukan hanya dengan kursi roda, tapi juga kaki palsu gratis, lengkap dengan pengganti penghasilan selama opname.
Program ini dibekali modal awal Rp60 miliar hingga akhir tahun. Tahun depan, entah bagaimana ceritanya, pemerintah daerah kabupaten/kota diminta ikut patungan. Kalau ada kepala daerah malas setor, Dedi sudah siap cuci tangan: “Kalau rakyatnya marah, ya tanya bupatinya, bukan saya.”

“Jangan tunggu mampu dulu untuk memberi, tidak usah sempat dulu untuk berbuat baik”