“Jika hanya berhenti di seremoni, pohon mungkin tumbuh, tapi janji “ekonomi hijau berkelanjutan” tetap layu sebelum berkembang.”
LOCUSONLINE, GARUT – Pemerintah Kabupaten Garut kembali menggelar ritual tahunan penghijauan lewat gerakan tanam 1.000 pohon di kawasan Perum Perhutani, Desa Sukawangi, Kecamatan Tarogong Kaler, Rabu (24/9/2025). Kali ini dipimpin langsung Wakil Bupati Garut bersama jajaran Dinas Lingkungan Hidup (DLH), lengkap dengan dukungan Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH).
Wabup dengan penuh semangat menegaskan, penanaman pohon bukan hanya seremoni. “Pohon yang kita tanam hari ini harus tumbuh memberi manfaat, menjaga kawasan, dan mendukung kemandirian ekonomi masyarakat,” ujarnya, seakan ingin meyakinkan bahwa bibit pohon bisa sekaligus menjadi mesin ATM hijau.
Acara ini juga dihadiri Forkopimcam Tarogong Kaler, swasta seperti PT Rafles, hingga Kepala Desa Sukawangi. Semua pihak kompak menyebut kata “sinergi” sebuah istilah yang selalu muncul setiap kali pemerintah, swasta, dan masyarakat difoto bersama.
“Kami optimis desa ini bisa maju dengan tetap menjaga fungsi kawasan,” ujar Kepala Desa Sukawangi, meski warga desa masih menunggu kapan pohon yang ditanam bisa menghasilkan lebih cepat dari cicilan bulanan.
Baca Juga : Trik Sulap Anggaran ala DPRD Purwakarta: “Temuan – Kembalikan – Stop”
Perkumpulan Lingkungan Anak Bangsa ikut hadir, memberi apresiasi seperti biasa. Menurut mereka, penanaman pohon membuktikan keseimbangan ekonomi dan lingkungan bisa diwujudkan. Pernyataan itu disambut tepuk tangan, meski belum ada riset pasti berapa pohon yang benar-benar tumbuh setelah seremoni usai.

“Jangan tunggu mampu dulu untuk memberi, tidak usah sempat dulu untuk berbuat baik”