Penyematan jas almamater secara simbolis menjadi momen paling khidmat: dari mahasiswa biasa menjadi “anak kampus” yang resmi. Dalam hitungan detik, mereka bergeser status dari pencari kos dan penggenggam map pendaftaran, menjadi bagian dari keluarga besar UNISMU, lengkap dengan tugas, ujian tengah semester, dan skripsi di ujung jalan.
UNISMU membanggakan diri sebagai pelopor inovasi pendidikan Islam berbasis digital dan edupreneurship. Sebuah visi yang, bila terealisasi penuh, bisa membuat para mahasiswa bukan hanya hafal teori, tapi juga tahu cara bikin startup sambil kuliah.
Dengan semangat yang berkobar dan almamater yang baru disetrika, ratusan mahasiswa baru ini memulai bab pertama dalam buku panjang dunia kampus. Indonesia Emas 2045 masih 20 tahun lebih di depan, tapi janji-janji besar sudah dititipkan di pundak mereka bersama tas kuliah dan buku KRS.(Laela)

“Jangan tunggu mampu dulu untuk memberi, tidak usah sempat dulu untuk berbuat baik”