Bupati Garut Minta Mahasiswa Ikut Selesaikan Masalah Kompleks, Pemerintah Siapkan Kursi Penonton
Wakil Gubernur Jawa Barat, Erwan Setiawan, menjelaskan panjang lebar tentang mekanisme penilaian yang “ketat dan objektif”. Penilaian dilakukan sejak Juli hingga Agustus 2025, meliputi seleksi dokumen, presentasi, wawancara, dan inspeksi lapangan.
Semua terdengar rapi di atas kertas. Di lapangan, warga masih antre berjam-jam untuk mencetak e-KTP, seringkali pulang dengan ucapan “blankonya belum datang ya, Pak/Bu” yang sudah menjadi mantra nasional.
“Semua ini dilakukan agar hasil yang kita capai benar-benar objektif dan kredibel,” ujar Erwan, dengan keyakinan seperti juri lomba kebersihan yang tak melihat tumpukan sampah di belakang panggung.
Penghargaan Adminduk Prima diharapkan menjadi pendorong peningkatan layanan. Namun, masyarakat Garut tahu betul: penghargaan tidak bisa dijadikan bukti identitas di bank atau saat daftar BPJS.
Yang bisa ditunjukkan hanya fotokopi KTP lama, atau surat keterangan sementara yang masa berlakunya sering habis sebelum blanko datang.
Garut dinilai terbaik dalam kategori kecil. Istilah ini mungkin terdengar manis, tapi juga menyiratkan kenyataan getir: pelayanan terbaik masih berada dalam skala kecil, belum tentu menjawab masalah besar.
Masyarakat berharap ke depan, piagam-piagam indah yang diterima pemerintah daerah tidak hanya dipajang di dinding kantor, tapi berdampak nyata hingga ke loket pelayanan.(Suradi)

“Jangan tunggu mampu dulu untuk memberi, tidak usah sempat dulu untuk berbuat baik”