LOCUSONLINE, JAKARTA – Sejumlah pejabat Garut mendadak serius membahas soal berhitung. Bupati Garut Abdusy Syakur Amin, bersama rombongan pejabat pendidikan, terbang ke Jakarta untuk menghadiri sebuah acara koordinasi yang namanya panjang seperti skripsi: Koordinasi Program Kerja Sama Kemendikdasmen, Kemendiktisaintek, APKASI, dan YPAN dalam rangka Penyelarasan Program Strategis Nasional Bidang Pendidikan. Lokasinya di Gedung D Kemendiktisaintek RI, Kamis (16/10/2025).
Bupati datang ditemani Kepala Bappeda, Kadisdik, dan Plt Sekdisdik. Di acara itu, para pejabat berdiskusi tentang cara menyelamatkan kualitas pendidikan nasional mulai dari sarana prasarana, nasib guru, sampai soal kompetensi. Tapi yang paling mencuri perhatian, ternyata bukan diskusinya, melainkan satu istilah ajaib: Gerakan Nasional Numerasi.
Baca Juga : Ratusan Pedagang Pasar Jumat Tuntut Realisasi Bantuan Setelah Tujuh Bulan Menunggu
“Orang harus jago ngitung, karena itu kunci ekonomi,” kata Bupati Garut, dengan nada seperti guru matematika sebelum ujian. Ia tampak benar-benar yakin bahwa nasib ekonomi Garut bergantung pada kemampuan warga membagi dua angka desimal tanpa kalkulator.
Acara yang digagas APKASI ini diklaim jadi momentum “revolusi pendidikan daerah”. Penandatanganan kesepakatan antara Pemkab Garut dan Yayasan Pendidikan Adiluhung Nusantara pun dilakukan, disaksikan Menteri Kemendikdasmen Prof. Abdul Mu’ti dan Ketua Umum APKASI, Bursah Zarnubi. Sejumlah bupati lain juga hadir, mungkin ikut mencari rumus cepat memajukan pendidikan tanpa harus menambal atap sekolah bocor.
Bupati berharap hasil pertemuan ini segera direalisasikan bukan hanya jadi bahan foto di depan backdrop acara. “Banyak hal yang bisa kita peroleh,” ujarnya, seakan menemukan jawaban ujian pilihan ganda.

“Jangan tunggu mampu dulu untuk memberi, tidak usah sempat dulu untuk berbuat baik”