ArtikelHukumNasionalNews

Empat Tahanan Politik, 52 Penjamin, dan Tiang Bendera yang Lebih Bernilai dari Nyawa

bhegins
×

Empat Tahanan Politik, 52 Penjamin, dan Tiang Bendera yang Lebih Bernilai dari Nyawa

Sebarkan artikel ini
Aktivis mataram
Aliansi Mahasiswa dan Rakyat Nusa Tenggara Barat (NTB) serta para Orang Tua Tahanan bersama Tim Kuasa Hukum menyerahkan 52 surat pernyataan penjamin penangguhan atau pengalihan penahanan, juga permohonan penerapan Restorative Justice (RJ) bagi empat tahanan politik pasca demonstrasi 30 Agustus lalu. Hal tersebut sesuai siaran pers yang diterima media ini melalui WhatsApp, Sabtu (18/10/2025).

Sehari sebelumnya, Nur Khotimah dari Tim Penyelamat Demokrasi mengumumkan bahwa dukungan penjamin datang dari berbagai arah: kampus, pesantren, tokoh agama, kepala desa, LSM, hingga lurah yang mungkin lebih sering menandatangani surat pengantar nikah daripada surat penangguhan tahanan.

“Masak tiang bendera dan neon box lebih berharga dari nyawa Affan? Pelaku minta maaf, langsung selesai. Tapi empat anak muda yang teriak keadilan harus menginap di sel,” ujar Nur, sambil menampar absurditas dengan kalimat telak.

tempat.co

Baca Juga : Pemprov Jabar Diminta Audit Proyek Strategis TPPAS Nambo dan Legoknangka yang Mangkrak

Empat orang itu ditahan sejak 2 September 2025. Tiga masih pelajar, satu bekerja. Dua kali surat penangguhan diajukan 19 dan 26 September dengan 13 advokat penjamin. Jawaban dari Polda NTB? Hening, sehening sidang paripurna DPR saat pembahasan pasal sensitif.

Aliansi, keluarga, dan tim hukum sudah berdialog dengan Kapolda, Gubernur, dan DPRD. Mereka juga bertemu Wakil Ketua Komnas Perempuan. Namun, hasilnya seperti menekan tombol lift yang mati: lampunya menyala, tapi pintu tak kunjung terbuka.

“Seluruh prosedur hukum sudah ditempuh, tapi Polda NTB mengabaikan permohonan kami,” kata Megawati Iskandar Putri dari tim hukum. Maka, jalan yang tersisa adalah solidaritas publik karena suara ramai kadang lebih didengar daripada pasal sunyi.

Aliansi Mahasiswa dan Rakyat NTB menilai penahanan empat massa aksi ini janggal dan tidak proporsional. Mereka bukan pelaku perusakan utama bahkan diduga hanya pion dari provokator berpakaian serba hitam yang sampai kini misterius. Polisi tampak lebih cepat mengidentifikasi poster mahasiswa daripada pelaku sebenarnya.

zonaintegritaspdamtirtaintankabupatenGarut_8001
zonaintegritaspdamtirtaintankabupatenGarut_8004
zonaintegritaspdamtirtaintankabupatenGarut_8005
zonaintegritaspdamtirtaintankabupatenGarut_8002
zonaintegritaspdamtirtaintankabupatenGarut_8003
previous arrow
next arrow

Bergabunglah dengan Tim Jurnalis Kami!

Apakah kamu memiliki passion dalam menulis dan melaporkan berita? Inilah kesempatan emas untuk bergabung dengan situs berita terkemuka kami! Locusonline mencari wartawan berbakat yang siap untuk mengeksplorasi, melaporkan, dan menyampaikan berita terkini dengan akurat dan menarik.

Daftar

🔗 Tunggu apa lagi!

Daftar sekarang dan jadilah bagian dari tim kami!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

banner-amdk-tirta-intan_3_2
banner-amdk-tirta-intan_3_3
banner-amdk-tirta-intan_3_1
previous arrow
next arrow