“Di era digital, masjid bukan lagi sekadar tempat memanjatkan do’a. Ia harus bersaing dengan scroll tanpa akhir.”
LOCUSONLINE, GARUT – Gedung Islamic Center Kabupaten Garut tampak lebih semarak dari biasanya, Sabtu pagi (18/10/2025). Spanduk besar bertuliskan “Semarak Milad BKPRMI ke-48 & Hari Santri 2025” membentang gagah. Di tengah riuh hadirin, Bupati Garut Abdusy Syakur Amin naik ke podium bukan untuk ceramah agama, melainkan untuk mengingatkan bahwa masjid kini tak hanya bersaing dengan mall, tapi juga dengan TikTok.
Dalam sambutannya, Bupati mengucapkan selamat ulang tahun ke-48 untuk Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI). Ia berharap organisasi ini makin matang, bukan sekadar dalam usia, tapi juga dalam menghadapi era digital yang “lebih cepat dari khotbah Jumat dan lebih berisik dari toa masjid menjelang subuh.”
Menurutnya, masjid adalah tempat strategis untuk menitipkan peradaban meski kini, sebagian jamaah justru lebih sering menitipkan hotspot Wi-Fi. Ia menegaskan, anak-anak harus mendapatkan pendidikan karakter di masjid, bukan hanya hafalan ayat, tapi juga “filter konten” agar tidak tergelincir oleh hoaks dan video receh yang validitasnya kalah jauh dari kitab kuning.
“Kalau tidak diimbangi dengan pengetahuan yang baik, anak-anak semakin melenceng,” tegas Bupati, yang disambut anggukan serius para hadirin dan beberapa remaja yang sibuk menggeser layar gawai mereka di barisan belakang.
Baca Juga : Ulang Tahun Presiden, Nasi Goreng Jadi Menu Diplomasi Gizi di SMPN 1 Leles
Bupati juga mengajak masyarakat untuk memastikan anak-anak mau berkumpul di masjid. Ia tidak menyebut apakah perlu insentif kuota internet gratis, namun menegaskan bahwa masjid harus difungsikan sebagai pusat pembinaan pengetahuan, bukan sekadar tempat singgah usai tarawih.

“Jangan tunggu mampu dulu untuk memberi, tidak usah sempat dulu untuk berbuat baik”