Melalui ajang ini, para pegawai negeri diajak menampilkan sisi lain dari diri mereka: bukan sekadar penandatangan surat, tapi juga penjiwa lagu. Bahwa di balik tumpukan berkas dan sistem e-office yang sering “maintenance,” ternyata masih ada getaran nada dan harmoni yang berusaha hidup.
“ASN bukan hanya dituntut profesional dan produktif, tapi juga kreatif dan waras,” kata Ade, yang disambut tepuk tangan entah karena sepakat, entah karena musik sudah mulai dimainkan.
Di akhir acara, Dispora berharap kegiatan ini menjadi inspirasi. Setidaknya, jika kebijakan belum bisa menyembuhkan stres birokrasi, mungkin duet karaoke bisa. Sebab, seperti disimpulkan dalam penutup yang manis: “Sumber daya manusia yang bahagia adalah kunci organisasi yang maju.” Dan kalau pun tidak maju, ya setidaknya bernyanyi dulu. (Suradi)

“Jangan tunggu mampu dulu untuk memberi, tidak usah sempat dulu untuk berbuat baik”














