Namun sayang, dalam perkembangannya, banyak manusia yang mulai malas-malasan. Banyak masyarakat yang ingin mendapatkan sesuatu, tetapi malas untuk berinovasi. Akibatnya, pengangguran semakin merajalela dan banyak lahan kosong tanpa budidaya.
“Saat ini memang faktanya seperti yang dibahas banyak orang. Banyak oknum pejabat dan masyarakat ingin hidup enak, tetapi tidak mau bekerja keras. Akibatnya, negara ini semakin lama semakin ketergantungan kepada pihak asing, salah satunya hasil pertanian yang dihidangkan, tidak sedikit dari negara asing. Padahal di dalam negeri banyak potensi pertanian yang bisa dikembangkan,” tandasnya.
Untuk merubah paradigma masyarakat untuk bisa dan lebih mencintai pertanian, Asep berpendapat, Pemerintah harus terjun langsung ke masyarakat petani. Membantu edukasi tentang pertanian, membantu permodalan dan pemasaran, sehingga ketika petani sukses, maka warga yang lain akan terinspirasi dan tidak malu jadi petani.
“Jika masyarakat Garut aktif bertani, maka tentu akan mengurangi lahan tidur yang tidak produktif. Saya sering melihat, banyak lahan kosong mati seperti tanpa penghuni. Nah kondisi ini harus menjadi perhatian pemerintah. Bagaimana caranya lahan mati menjadi produktif, masyarakat yang menganggur juga bisa produktif,” katanya.
Kembangkan Pohon Markisa Sebagai Ikon Lokal Garut
Kabupaten Garut selama ini dikenal sebagai daerah yang indah dan kaya raya, karena Garut memiliki lahan yang luas disertai dengan potensi alam yang melimpah ruah, salah satunya hasil bumi di sektor pertanian.

“Jangan tunggu mampu dulu untuk memberi, tidak usah sempat dulu untuk berbuat baik”














