“Jadi naik Rp447 triliun. Manfaat di daerah sebetulnya lebih tinggi, enggak berkurang,” jelasnya.
Tapi ia juga sadar, keputusan itu bisa memancing tudingan baru.
“Kadang-kadang pemerintah daerah punya aspirasi sendiri. Kalau begini terus, nanti dibilang desentralisasi berubah jadi sentralisasi lagi,” tambahnya.
Dalam bahasa sederhana: pusat minta daerah belanja, daerah minta pusat tambah jatah, dan uangnya tetap berputar di tempat (di bank).
Purbaya hanya menutup dengan pesan implisit: sebelum minta tambahan, tolong cek dulu saldo.*****

“Jangan tunggu mampu dulu untuk memberi, tidak usah sempat dulu untuk berbuat baik”














