“Kalian sudah diakui negara. Lanjutkan pengabdian dengan komitmen dan tanggung jawab,” katanya.
Wahyu juga memuji Pemerintah Kabupaten Garut karena mempercepat penyelesaian P3K paruh waktu sebuah langkah yang biasanya memerlukan lebih banyak rapat daripada terbitnya SK itu sendiri.
Kepala BKD Garut, Kristanti Wahyuni, menyampaikan rincian formasi:
- Tenaga Teknis: 4.544 formasi
- Tenaga Guru: 1.987 formasi
- Tenaga Kesehatan: 65 formasi
Formasi tenaga kesehatan yang hanya 65 orang sempat membuat sebagian peserta bergumam pelan meski tetap ikut tepuk tangan saat dibacakan.
Program P3KPW ini merujuk pada PP 49/2018 dan PermenPANRB 16/2025, regulasi yang menjadi “penyelamat” bagi ribuan honorer yang selama bertahun-tahun hidup dalam ketidakpastian adminstratif.
Salah satu pegawai yang dilantik, Amalia Nur Fazrin, Guru SDN 7 Regol, menyampaikan rasa haru.
Ia bahagia, tetapi jujur: status paruh waktu masih jadi langkah tengah.
“Saya berharap bisa segera diangkat menjadi P3K Penuh Waktu,” katanya.
Harapan yang diamini oleh banyak pegawai lain, meski disampaikan dengan senyum yang penuh sopan santun.
Pelantikan ini menandai babak baru bagi ribuan pegawai. Statusnya memang paruh waktu, tetapi tuntutan kinerjanya tidak pernah setengah-setengah.
Di alun-alun, wajah-wajah bahagia berfoto sambil mencengkram SK baru, sementara pemerintah berharap formasi baru ini bisa mempercepat pembangunan daerah tanpa menambah beban anggaran yang sedang ketat.
Di atas kertas, semuanya tertib. Di lapangan, yang paruh waktu tetap harus bekerja full hati.*****

“Jangan tunggu mampu dulu untuk memberi, tidak usah sempat dulu untuk berbuat baik”














