ArtikelLifestyleMoralNasionalNews

Kumpul Kebo Makin Ramai, Negara Geleng Kepala: Antara Moral, Modal, dan Makin Ribetnya Nikah Resmi

bhegins
×

Kumpul Kebo Makin Ramai, Negara Geleng Kepala: Antara Moral, Modal, dan Makin Ribetnya Nikah Resmi

Sebarkan artikel ini
Kerbau mandi
Kerbau Mandi (foto Istimewa)

Dari sisi anak, stigma sosial juga ikut nongol. Istilah “anak haram” yang seharusnya sudah dibuang dari kosakata 2025 ternyata masih sering terdengar. Dampaknya jelas: bingung identitas, bingung keluarga, bingung diperkenalkan sebagai apa saat arisan.

Dari Moral Ke Modal: Debat Tak Kunjung Usai

Fenomena kumpul kebo memunculkan respons berlapis:

tempat.co
  • pihak moral konservatif lempar kritik,
  • generasi muda lempar realita biaya hidup,
  • pemerintah lempar imbauan,
  • dan netizen lempar opini dari segala arah.

Di tengah semua itu, fenomena ini terus berjalan seperti tren fashion terkadang ramai, kadang mereda, tapi tak benar-benar hilang.

Fenomena kumpul kebo bukan cuma soal siapa tinggal dengan siapa, tapi tentang bagaimana rakyat bertahan hidup di antara beban finansial, birokrasi ruwet, dan budaya yang tak mau ikut berubah.

Pada akhirnya, negara bisa saja sibuk membuat kampanye moral,
tapi rakyat tetap sibuk mencari cara hidup yang paling masuk akal bagi dompet dan emosi mereka.*****

Sumber Berita CNBC Indonesia

zonaintegritaspdamtirtaintankabupatenGarut_8001
previous arrow
next arrow

Bergabunglah dengan Tim Jurnalis Kami!

Apakah kamu memiliki passion dalam menulis dan melaporkan berita? Inilah kesempatan emas untuk bergabung dengan situs berita terkemuka kami! Locusonline mencari wartawan berbakat yang siap untuk mengeksplorasi, melaporkan, dan menyampaikan berita terkini dengan akurat dan menarik.

Daftar

🔗 Tunggu apa lagi!

Daftar sekarang dan jadilah bagian dari tim kami!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

banner-amdk-tirta-intan_3_1
previous arrow
next arrow