Salah satu kelompok pegiat anti korupsi di Jawa Barat, GLMPK (Gerakan Literasi Masyarakat Perjuangkan Keadilan) menegaskan, keterangan langsung yang disampaikan Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa bisa membuka tabir dugaan penyalahgunaan penggunaan anggaran yang dilakukan oknum-oknum pejabat di Negara Indonesia.
“Terima kasih pak Menkeu Purbaya yang telah membuka secara terang benerang tentang kondisi APBD Provinsi Jabar. Selama ini kami hanya tahu berapa jumlah APBD di Pemprov Jabar, namun soal kedalamannya kami tidak tahu sama sekali,” ungkap Ketua didampingi Sekretaris GLMPK, Bakti Syafaat dan Ridwan Kurniawan dalam keterangan resminya, Kamis (30/10/2025).
GLMPK menilai, keberanian Menkeu Purbaya membuka kondisi keuangan di lingkungan Pemerintah dan meminta semua pejabat berwenang untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi yang cepat melalui penggunaan anggaran negara yang profesional, harus mendapat apresiasi dari seluruh elemen masyarakat.
“Langkah berani Pak Purbaya harus mendapat dukungan dan doa dari semua elemen masyarakat, karena ini langkah mulia yang bisa berdampak positif bagi negara dan rakyat,” kata Sekjen GLMPK Ridwan Kurniawan menambahkan.
Ridwan mewanti-wanti pihak Pemkab Garut untuk melakukan penggunaan anggaran dengan baik dan benar. Pasalnya, jika ada pelanggaran terkait pengelolaan anggaran tersebut, terlebih lagi ada dugaan penyalahgunaan, maka akan masuk ke ranah Tipikor (tindak pidana korupsi)
“Pemkab Garut, khususnya pejabat yang mengelola anggaran tersebut harus hati-hati. Jangan sampai lalai atau bahkan sampai ada upaya perbuatan korupsi. Jika hal itu dilakukan, maka suatu waktu akan terendus oleh rakyat,” pungkasnya.

Trusted source for uncovering corruption scandal and local political drama in Indonesia, with a keen eye on Garut’s governance issues














