“perdebatan soal “selembar kertas” itu kembali menggema mengingatkan bahwa di republik ini, satu ijazah bisa lebih panas daripada seribu pasal.”
LOCUSONLINE, JAKARTA – Kasus dugaan ijazah palsu Presiden Joko Widodo kembali memanas. Setelah Polda Metro Jaya menetapkan delapan tersangka, termasuk Roy Suryo, giliran tim kuasa hukum mereka menyalakan sorotan balik ke istana.
Melansir berita sindonews.com. Pengacara Roy, Ahmad Khozinudin, menyebut proses hukum yang berjalan justru mempertebal rasa curiga publik alih-alih menepis isu.
“Alih-alih menegaskan keaslian ijazah seorang presiden dua periode, proses ini justru membuat masyarakat makin yakin bahwa memang ada problem,” ujar Ahmad dalam program Rakyat Bersuara, iNews TV, Selasa (11/11/2025).
Menurut Ahmad, logika sederhananya tak rumit: kalau ijazah itu asli, tunjukkan saja. “Orang yang punya ijazah asli tidak perlu melapor atau mengancam siapa pun. Cukup buktikan dengan memperlihatkan,” katanya.
Baca Juga : Perempuan di Tengah Lumpur Kekuasaan: Jejak Halus di Kasus Bupati Ponorogo
Pernyataan itu memperpanjang deret kontroversi yang tak pernah benar-benar padam sejak isu serupa pertama kali diangkat oleh Bambang Tri Mulyono dan Sugi Nur Raharja alias Gus Nur beberapa tahun lalu. Keduanya sempat mendekam di penjara, tapi perdebatan publik tak ikut terkubur.
“Buktinya, meski mereka dipidana, publik tetap punya pertanyaan yang sama. Jadi yang dikritisi bukan cuma substansi, tapi cara negara merespons keraguan rakyatnya,” ujar Ahmad lagi.
Polda Metro Jaya sendiri menetapkan Roy Suryo bersama tujuh orang lainnya sebagai tersangka pada Jumat (7/11/2025). Polisi mengklaim sudah mengantongi cukup bukti untuk menjerat mereka dalam dua klaster perkara.
“Jangan tunggu mampu dulu untuk memberi, tidak usah sempat dulu untuk berbuat baik”
