Ketua Dewan Kebudayaan, Irwan Hendarsyah, menilai Gunung Nagara punya potensi besar untuk jadi destinasi wisata berbasis budaya. Ia berharap itu bisa jadi prioritas pemerintah. Sekilas terdengar seperti harapan yang sama yang telah disampaikan sejak dekade lalu mengenai situs-situs lain.
Ia menutup dengan pepatah Sunda: “Hana nguni hana mangke” yang kurang lebih berarti, kalau masa lalu hilang, masa kini kosong. Nasib situs-situs bersejarah kita barangkali masuk ke kategori itu: dilestarikan dalam kata, tapi belum tentu di lokasi.
Pemutaran dokumenter Gunung Nagara menjadi langkah kecil yang penting setidaknya di auditorium dan dalam laporan kegiatan. Namun, Gunung Nagara yang sesungguhnya masih menunggu tindakan nyata: perbaikan akses, perlindungan situs, hingga pengembangan wisata budaya yang tidak berhenti di wacana.*****

“Jangan tunggu mampu dulu untuk memberi, tidak usah sempat dulu untuk berbuat baik”














