“Penghargaan ini bentuk apresiasi pemerintah pusat kepada Purwakarta yang berhasil menciptakan kehidupan masyarakat yang selaras dan serasi di tengah perbedaan,” ujar Abah Dadan, mengutip nilai-nilai Bhineka Tunggal Ika seperti tagline wajib yang sudah hafal luar kepala para pejabat.
Pemerintah Kabupaten Purwakarta berharap penghargaan ini bisa menjadi motivasi untuk terus meningkatkan kualitas kehidupan sosial masyarakat. Setidaknya, piagam ini bisa dipajang dulu di ruang tamu kantor bupati sebagai bukti bahwa, di tengah hiruk-pikuk politik lokal, Purwakarta masih bisa tampil kalem secara nasional.
Apakah harmoni ini benar terasa di warung kopi, sawah, kampung, hingga rapat RT? Ataukah hanya terasa di ruang-ruang ber-AC tempat laporan tahunan disusun? Masyarakat akan menilai sendiri.
Untuk sekarang, Purwakarta boleh senyum dulu. Negara sudah kasih piagam, jangan sampai nanti harmoni justru retak gara-gara rebutan siapa yang foto bareng piagam lebih dulu.*****

“Jangan tunggu mampu dulu untuk memberi, tidak usah sempat dulu untuk berbuat baik”














