Pemimpin yang Turun ke Lini Terdepan
Gaya kepemimpinan Yi He dikenal keras terhadap kualitas layanan. Ia mewajibkan seluruh karyawan, termasuk level eksekutif, untuk merasakan langsung pelayanan pelanggan. Ia sendiri memantau komunitas pengguna di Telegram, WeChat, dan media sosial hampir tanpa jeda.
Dalam satu kasus, ia bahkan turun tangan membantu mahasiswa yang salah mengirim aset kripto senilai USD 500 ke dompet yang keliru. Nilai yang kecil bagi perusahaan, tetapi krusial bagi kepercayaan pengguna.
Budaya “user-first” inilah yang menjadi senjata utama pertumbuhan Binance secara global.
Bertahan di Tengah Krisis dan Tekanan Regulator
Tahun 2023 menjadi ujian terbesar Binance. Perusahaan harus membayar denda USD 4,3 miliar kepada otoritas AS, dan CZ mengundurkan diri dari kursi CEO. Di saat banyak eksekutif memilih menjauh, Yi He justru menjadi jangkar stabilitas perusahaan.
Bersama CEO baru Richard Teng, mantan regulator Singapura, Yi He memimpin transformasi besar-besaran di sisi kepatuhan hukum dan tata kelola global.
Hasilnya tidak main-main. Sepanjang 2024, pengguna institusional Binance tumbuh 97%, dan posisinya sebagai pemimpin pasar tetap tak tergoyahkan.
Resmi Jadi Co-CEO Binance
Pada 3 Desember 2025, Richard Teng mengumumkan Yi He sebagai Co-CEO Binance. Dalam struktur baru, Teng menangani urusan hukum dan regulasi, sementara Yi He memimpin pengembangan produk, operasional ritel, dan strategi berbasis pengguna.
“Yi adalah bagian inti dari kepemimpinan Binance sejak hari pertama. Budaya dan strategi kami terbentuk lewat sentuhan tangannya,” ujar Teng.
Yi He menegaskan komitmennya untuk membawa Binance tumbuh secara berkelanjutan di tengah tekanan regulasi global.












