Bandung

Kerajinan Kota Bandung Pikat Rombongan Pelalawan Sebelum Acara Dimulai

rakyatdemokrasi
×

Kerajinan Kota Bandung Pikat Rombongan Pelalawan Sebelum Acara Dimulai

Sebarkan artikel ini
Kerajinan Kota Bandung Pikat Rombongan Pelalawan Sebelum Acara Dimulai locusonline featured image

[Locusonline.co, BANDUNG] – Kerajinan tangan Kota Bandung sekali lagi membuktikan daya magnetnya yang kuat. Rombongan Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Pelalawan, Riau, yang berkunjung ke Galeri Dekranasda Kota Bandung tak kuasa menahan diri untuk langsung berbelanja, bahkan sebelum acara kunjungan resmi dimulai. Kejadian spontan ini menjadi bukti nyata kualitas dan penataan produk yang mampu memikat hati pengunjung dari daerah lain.

Ketua Dekranasda Kabupaten Pelalawan, Sella Pitaloka, dengan jujur mengungkapkan kekaguman rombongannya. “Kami sangat senang bisa hadir di sini. Bahkan, belum acara dimulai, kami sudah berbelanja. Itu menunjukkan betapa luar biasanya hasil karya di sini,” ujar Sella.

tempat.co

Kekaguman ini tidak hanya berhenti pada euforia belanja. Sella secara analitis mengamati bagaimana para pengrajin Bandung berhasil melakukan value added (penambahan nilai) yang signifikan pada produk-produk sederhana. Ia memberikan contoh spesifik pada detail bros berpayet dan pakaian dengan bordir motif unggulan.

“Melihat baju-baju di sini yang bahan dasarnya mungkin harganya terjangkau, tetapi ketika dikombinasikan dengan bordir dan motif yang bagus, ini menambah value yang nilainya bisa mencapai jutaan. Ini sangat menginspirasi kami,” tambahnya. Observasi ini menyentuh inti dari industri kreatif: transformasi bahan baku biasa menjadi barang bernilai tinggi melalui sentuhan desain, kerajinan, dan kreativitas.

Inspirasi Tata Kelola: Dari Galeri ke “Toko di Mall”

Tidak hanya produknya, tata kelola dan penataan Galeri Dekranasda Kota Bandung pun menjadi perhatian utama. Sella mengaku terinspirasi dan berencana menjadikannya sebagai acuan untuk pengembangan galeri di Pelalawan. Ia menilai profesionalisme penataan membuat galeri tersebut memiliki kesan mendalam.

“Ini menjadi contoh yang akan kami bawa pulang ke Pelalawan. Kami terinspirasi ingin membuat galeri seperti ini jika anggaran sudah normal kembali,” ungkapnya. Pernyataan ini menunjukkan bahwa keberhasilan Galeri Dekranasda Kota Bandung telah menjadi benchmark (tolok ukur) bagi daerah lain, tidak hanya dalam hal produk, tetapi juga dalam hal manajemen ruang pemasaran yang modern dan menarik.

Membedah Peluang Kolaborasi Strategis: Dari Bahan Baku ke Produk Jadi

Di balik kekaguman tersebut, terbuka peluang kolaborasi strategis yang menjanjikan. Wakil Ketua Harian Dekranasda Kota Bandung, Dewi Pertiwi Zulkarnain (Tiwi), yang menyambut rombongan, menyoroti potensi sinergi yang besar antara kedua daerah, khususnya dalam hal pengolahan bahan baku.

Tiwi mengungkapkan bahwa Pengurus Dekranasda Kota Bandung mayoritas adalah pelaku usaha UMKM yang siap berkolaborasi. “Kami sempat berbincang, Pelalawan ternyata merupakan penghasil produk daun kelor. Sementara di Bandung, banyak pelaku usaha kami yang mampu mengolah daun kelor itu menjadi beragam produk bernilai tambah,” jelas Tiwi.

Pernyataan ini membuka peta kolaborasi yang jelas: model hilirisasi berbasis keunggulan komparatif daerah. Pelalawan sebagai penyuplai bahan baku unggulan (daun kelor), dan Kota Bandung sebagai pusat pengolahan, desain, dan pemasaran yang mengubahnya menjadi produk konsumen bernilai tinggi seperti teh, serbuk, atau kosmetik alami. Kolaborasi semacam ini dapat menciptakan rantai nilai (value chain) yang saling menguntungkan dan berkelanjutan.

Langkah Awal Menuju Kemitraan Berkelanjutan

Kunjungan kerja ini ditutup dengan penyerahan cenderamata Batik Bono khas Pelalawan, simbol kekayaan budaya daerah yang juga memiliki potensi pasar besar. Pertemuan ini diharapkan tidak berhenti sebagai kunjungan seremonial, melainkan menjadi langkah konkret pertama dalam membangun kemitraan strategis.

Sinergi antara keunggulan bahan baku Pelalawan dan kapabilitas desain serta pengolahan Kota Bandung memiliki potensi besar untuk memajukan UMKM kedua daerah, memperkuat ekonomi kerakyatan, dan menciptakan produk-produk unggulan baru yang kompetitif di pasar nasional bahkan internasional. Kolaborasi semacam inilah yang perlu terus dikembangkan untuk membangun kemandirian ekonomi bangsa yang berlandaskan pada potensi dan kreativitas daerah.

Tinggalkan Balasan

banner-amdk-tirta-intan_3_1
previous arrow
next arrow