LOCUSONLINE, GARUT – Realita hidup pekerja pabrik akhirnya punya suara sendiri. Lagu “Gawe di Pabrik” dari Ziyaad RAP hadir sebagai cermin keseharian kaum buruh rutinitas keras, tekanan kerja, dan lelah fisik–mental yang sering dipendam tapi jarang diceritakan.
Ziyaad mengaku lagu ini lahir dari kisah hidupnya sendiri. Ia pernah berada di fase yang sama bangun pagi, kejar target, pulang dengan badan remuk, tapi mimpi tetap dibawa tidur.
“Lagu ini gue tulis dari apa yang gue alamin sendiri. Tentang capeknya kerja di pabrik, tentang bertahan walau kepala penuh dan badan udah nol. Ini cerita hidup gue, dan gue yakin juga cerita banyak orang,” ujar Ziyaad RAP.
Lewat lirik yang jujur dan apa adanya, “Gawe di Pabrik” tidak menjual romantisme. Lagu ini memilih bicara lugas soal perjuangan sehari-hari kerja keras demi keluarga, demi mimpi kecil yang pelan-pelan dibesarkan.
Baca Juga : UMP Jabar 2026 Masuk Masa Injury Time: Buruh Panas, Pengusaha Deg-degan, Gubernur Pegang Pulpen
Dari sisi musik, hip hop alternatif dipadukan dengan sentuhan DJ dan dangdut, bikin lagunya terasa dekat dan membumi. Bukan yang ribet, tapi pas kayak hidup pekerja pabrik itu sendiri.
Ziyaad berharap lagu ini bukan cuma jadi hiburan di sela lelah, tapi juga jadi penyemangat.
“Harapan gue sederhana. Semoga lagu ini bisa nemenin temen-temen buruh pas lagi capek, lagi ngerasa sendirian. Kalau denger lagu ini terus jadi semangat lagi buat lanjut kerja dan ngejar masa depan, berarti lagu ini hidup,” katanya.
Lagu ini diciptakan oleh Muh Ziyaad Assidiq, dengan produksi musik, mixing, mastering, hingga video yang seluruhnya digarap oleh Sandi Ikhsan M. Sebuah karya kolaboratif yang lahir dari realita, bukan karangan.
“Jangan tunggu mampu dulu untuk memberi, tidak usah sempat dulu untuk berbuat baik”
