LOCUSONLINE, GARUT – Indeks Anti Korupsi Indonesia Buruk: Sekretaris Satgas Saber Pungli, Irjen Pol. DR. H.Andry Wibowo, S.I.K., M.H., M.Si, baru-baru ini memberikan sosialisasi pencegahan tindak pidana pungutan liar (pungli) di lingkungan kesehatan Kabupaten Garut.
Acara ini dihadiri oleh Pj Bupati Garut, Dr. H. Barnas Adjidin, Inspektorat, pimpinan instansi Pemkab Garut, Kapolres Garut AKBP Mochammad Fajar Gemilang, S.I.KM, M.H., M.I.K, Kepala Kejaksaan Negeri Garut yang diwakili Kepala Seksie Intelejen Kejari Garut, Jaya Sitompul, SH., MH, serta seluruh Kepala Puskesmas, Kepala Tata Usaha Puskesmas se-Kabupaten Garut dan Direktur Rumah Sakit di Kota Intan.
Dalam paparannya, Irjen Andry Wibowo mengingatkan peranan pejabat negara sebagai kepercayaan pemerintah untuk menjalankan peran dan fungsinya dengan penuh amanah. Ia menekankan pentingnya memahami dan menjalankan perintah agama dalam menjalankan tugas sebagai pejabat negara.
“Agama dan keyakinan apapun menekankan semua manusia itu beribadah, berbuat baik dan menjauhi serta melawan perbuatan keji seperti Pungutan Liar (pungli) dan Korupsi,” ujar Irjen Andry Wibowo.
Irjen Andry Wibowo juga menyatakan dengan tegas bahwa indeks anti korupsi di Indonesia termasuk buruk, padahal mayoritas masyarakat Indonesia beragama. Hal ini menjadi paradoks dan anomali.
“Di Indonesia ini ada sekitar 1.200 keyakinan, namun prilaku indeks anti korupsinya sangat buruk. Kan menjadi paradoks. Jangan-jangan Tuhan saja ditipu, apalagi manusia. Sadar gak sih,” ujar sang Jenderal dengan penuh tanya.
