LOCUSONLINE, BANDUNG BARAT – Aksi Kucing-Kucingan Forkopimcam Cipatat Vs Sopir Truk sampah: Pengangkutan sampah dari Bandung Raya ke TPA Sarimukti diwarnai aksi kucing-kucingan antara sopir truk sampah dan Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) Cipatat, Kabupaten Bandung Barat. Hal ini terjadi setelah empat Dinas Lingkungan Hidup (DLH) se-Bandung Raya dan Forkopimcam Cipatat menyepakati aturan tentang ketinggian kapasitas muatan sampah maksimal 20 centimeter dari rata bak.
Pada Senin (18/11/2024), puluhan truk sampah dari Bandung Raya dengan muatan melebihi kapasitas terpantau berjejer di Jalan Raya Rajamandala – Cianjur sekitar pukul 14.00 WIB. Para sopir terpaksa menunggu hingga kegiatan sweaping angkutan bermuatan lebih yang dilakukan oleh Forkopimcam Cipatat dan Forum Pemuda Setempat rampung.
Jika kedapatan mengangkut sampah dengan ketinggian muatan lebih dari 20 cm, para sopir truk sampah tidak diperkenankan mengantarkan angkutannya ke TPA Sarimukti atau diminta balik arah.
Salah satu sopir truk sampah dari Kota Bandung, Atep, mengakui telah menerima himbauan dari DLH setempat tentang aturan ketinggian muatan maksimal. “Kami bukan tidak tahu aturan, tapi yang mengisi muatan bukan sopir truk. Biasanya petugas dari Tempat Pembuangan Sementara (TPS) yang mengisi, dan sulit untuk menurunkan kembali muatannya,” ujar Atep.
Atep berharap ada solusi terbaik agar para sopir tidak dirugikan. “Kami hanya ingin ada jalan terbaik agar kami bisa mengantarkan sampah ke TPA Sarimukti,” harapnya.
Camat Cipatat, Sulaena Faisal, menjelaskan bahwa aksi kucing-kucingan terjadi karena para sopir takut terkena sweaping. “Mereka menunggu kegiatan sweaping selesai, baru mereka masuk lagi,” kata Faisal.
Faisal menegaskan bahwa aksi kucing-kucingan tidak seharusnya terjadi jika para sopir tertib dan mengikuti aturan. “Seharusnya mereka balik lagi ke sumbernya jika diminta, karena kami tidak menghentikan atau memutar arah armada yang melanggar secara fatal,” ujarnya.
Dia menambahkan bahwa kegiatan sweaping merupakan bentuk peringatan bagi DLH se-Bandung Raya. “Kami tidak akan bosan melakukannya. Jangan salahkan kalau masih seperti ini, masyarakat khususnya Desa Sarimukti akan mengambil langkah sendiri,” tegasnya.
Faisal menilai bahwa DLH di Bandung Raya belum komit terhadap kesepakatan yang telah dibuat. “Saya memandang mereka tidak ada niatan untuk menaati komitmen yang sudah dibuat. Kalau DLH semuanya komit paham terhadap tugas pokok dan fungsi masing-masing, tidak akan terjadi seperti ini,” pungkasnya.
Pewarta: Kamil
Editor: Bhegin