LOCUSONLINE, GARUT – Pembangunan Yayasan Nurul Amien. Proyek pembangunan ruang kelas baru (RKB) di Yayasan Nurul-Amien, Kampung Babakansari, Desa Lewigoong, Kecamatan Lewigoong, Kabupaten Garut, terbengkalai dan terkesan mangkrak menjelang akhir tahun 2024.
Proyek yang dibiayai oleh anggaran hibah dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat senilai Rp. 900 juta ini seharusnya sudah rampung, namun hingga kini baru terbangun sebagian, diduga ada penggelapan anggaran proyek.
Ayi, penjaga Yayasan Nurul Amien, membenarkan bahwa yayasan menerima bantuan hibah untuk pembangunan RKB 4 lokal. Namun, ia mengungkapkan bahwa anggaran tidak cukup dan pembangunan terhenti di tahap plafon dan keramik.
“Anggaran tidak cukup pak jadi begini guntang-gantung tinggal plafon dan keramik,” ungkap Ayi.
Hal senada juga diungkapkan oleh Nur, istri pemilik Yayasan Nurul Amien. Ia menyatakan bahwa pembangunan RKB mengalami kekurangan anggaran dan bahkan ada warga yang ikut bekerja belum dibayar.
“Proyek untuk pembangunan ruangan kelas baru itu tidak cukup, makanya seperti ini pembangunannya banyak kekurangan,” tuturnya.
Nur juga mengeluhkan bahwa ia terpaksa menjual perhiasan miliknya untuk membayar upah pekerja.
Pantauan awak media Locusonline di lokasi proyek menunjukkan bahwa pembangunan RKB dengan luas sekitar 22 M x 12 M untuk 4 lokal terkesan mangkrak. Hal ini menimbulkan kecurigaan adanya penggelapan anggaran yang dialokasikan untuk pembangunan RKB tersebut.
Demikian informasi “Diduga Ada Penggelapan Anggaran Proyek, Pembangunan Ruang Kelas Baru Yayasan Nurul Amien di Garut Terbengkalai” semoga membantu