EkonomiJawa BaratLifestyleNews

Kepala BPS Jabar Sebut Pertumbuhan Ekonomi Jawa Barat di Januari 2025 Dipengaruhi Kenaikan Subsektor Pertanian

Bhegin Syah
×

Kepala BPS Jabar Sebut Pertumbuhan Ekonomi Jawa Barat di Januari 2025 Dipengaruhi Kenaikan Subsektor Pertanian

Sebarkan artikel ini
Kepala BPS Jabar Sebut Pertumbuhan Ekonomi Jawa Barat di Januari 2025 Dipengaruhi Kenaikan Subsektor Pertanian
Ilustrasi Petani Sayuran

LOCUSONLINE, BANDUNG – Kepala BPS Jabar sebut pertumbuhan ekonomi Jawa Barat di bulan Januari 2025 tercatat sebesar 0,59 persen. Kenaikan ini didorong oleh kinerja positif di subsektor pertanian, khususnya pada subsektor tanaman pangan, hortikultura, peternakan, dan tanaman perkebunan rakyat.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Barat, Darwis, dalam rilisnya, Senin (3/2/2025), menjelaskan bahwa subsektor tanaman pangan mengalami kenaikan sebesar 0,57 persen dengan komoditas yang mempengaruhinya adalah padi, jagung, dan kedelai. Subsektor hortikultura naik sebesar 0,75 persen dengan komoditas yang mempengaruhinya adalah cabai merah, bawang merah, dan kentang.

Selain itu, subsektor peternakan naik sebesar 0,49 persen dengan komoditas yang mempengaruhinya adalah telur bebek, ayam ras, dan sapi perah. Dan subsektor tanaman perkebunan rakyat naik sebesar 0,33 persen dengan komoditas yang mempengaruhinya adalah karet, kelapa, dan tebu.

“Yang mengalami penurunan pada Januari 2025 ini hanya subsektor perikanan sebesar 1,22 persen dibanding Desember 2024. Adapun komoditas yang mempengaruhi penurunan adalah rajungan, cumi-cumi, dan nila pada perikanan tangkap. Sedangkan untuk perikanan budidaya adalah bandeng payau, nila, dan udang payau,” rinci Darwis.

Nilai Tukar Usaha Petani (NTUP) Januari 2025 tercatat sebesar 116,61 atau mengalami kenaikan sebesar 1,66 persen dibanding Desember 2024. Kenaikan ini diakibatkan oleh indeks yang diterima petani lebih tinggi daripada indeks biaya produksi dan penambahan barang modal.

“Kenaikan NTUP ini terjadi karena indeks harga yang diterima petani mengalami kenaikan sebesar 2,34 persen, lebih tinggi jika dibandingkan indeks biaya produksi dan penambahan barang modal sebesar 0,67 persen,” pungkas Darwis.

Kenaikan NTUP tertinggi terjadi pada subsektor hortikultura sebesar 10,48 persen, diikuti subsektor peternakan sebesar 0,45 persen dan subsektor tanaman pangan sebesar 0,38 persen.

Baca Juga  PJ Bupati KBB Arsan Latif Resmi Diberhentikan Karena Tersandung Kasus Korupsi

Sementara penurunan NTUP tertinggi terjadi pada subsektor perikanan sebesar -1,76 persen dan subsektor tanaman perkebunan rakyat sebesar 0,02 persen.

Informasi terkait berita resmi statistik terkini dan data lainnya bisa didapatkan secara gratis melalui laman resmi BPS Provinsi Jawa Barat di jabar.bps.go.id.

Editor: Bhegin

Bergabunglah dengan Tim Jurnalis Kami!

Apakah kamu memiliki passion dalam menulis dan melaporkan berita? Inilah kesempatan emas untuk bergabung dengan situs berita terkemuka kami! Locusonline mencari wartawan berbakat yang siap untuk mengeksplorasi, melaporkan, dan menyampaikan berita terkini dengan akurat dan menarik.

Daftar

🔗 Tunggu apa lagi!

Daftar sekarang dan jadilah bagian dari tim kami!


zonaintegritaspdamtirtaintankabupatenGarut_8001
zonaintegritaspdamtirtaintankabupatenGarut_8004
zonaintegritaspdamtirtaintankabupatenGarut_8005
zonaintegritaspdamtirtaintankabupatenGarut_8002
zonaintegritaspdamtirtaintankabupatenGarut_8003
previous arrow
next arrow

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

banner-amdk-tirta-intan_3_2
banner-amdk-tirta-intan_3_3
banner-amdk-tirta-intan_3_1
previous arrow
next arrow