LOCUSONLINE, PURWAKARTA – Di tengah darurat sampah nasional yang kian mencemaskan, secercah harapan datang dari SMP Negeri 1 Purwakarta. Dalam kunjungan kerja memperingati Hari Lingkungan Hidup (3/6), Menteri Lingkungan Hidup dan Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup RI, Dr. Hanif Faisol Nurofiq, tak sekadar hadir, namun turun langsung meninjau inovasi pengelolaan sampah berbasis Ecobrick yang diterapkan di sekolah tersebut.
“Inilah contoh konkret bahwa pendidikan lingkungan bukan sebatas teori dalam buku pelajaran,” tegas Menteri Hanif, usai menyaksikan langsung hasil pengolahan ratusan kilogram sampah plastik menjadi kursi. Program ini dinilai bukan sekadar proyek, melainkan gerakan akar rumput yang menawarkan solusi nyata dan berkelanjutan.
Langkah berani SMPN 1 dalam membatasi pembelian makanan berbungkus plastik, yang didukung penuh oleh Pemkab Purwakarta, menuai pujian. Menurut Menteri Hanif, jika kebijakan ini diterapkan secara konsisten di seluruh satuan pendidikan, dampaknya terhadap pengurangan sampah plastik akan sangat signifikan.
Lebih dari sekadar apresiasi, Menteri Hanif mendorong agar produk Ecobrick tidak berhenti pada kursi. “Manfaatkan potensi ekonominya. Kembangkan jadi furniture bernilai jual. Jadikan sekolah ini laboratorium hidup bagi pendidikan ramah lingkungan,” ujarnya tegas.
Bupati Purwakarta, Saepul Bahri Binzein alias Om Zein, dalam kesempatan yang sama menegaskan bahwa perang terhadap sampah bukan hanya soal teknis pengelolaan, melainkan perubahan budaya. “Masalah utama kita adalah kebiasaan membuang, bukan hanya cara mengelola. Revolusi budaya ini harus dimulai dari sekolah,” tegasnya.
