#HariBhaktiAdhyaksa #KejaksaanRI #FiatJustitia #PenegakHukum #KeadilanUntukIndonesia
LOCUSONLINE – Setiap 22 Juli, Indonesia memperingati Hari Bhakti Adhyaksa—sebuah momen sakral untuk mengenang dedikasi dan kontribusi Kejaksaan Republik Indonesia (RI) dalam menjaga hukum dan keadilan di Tanah Air. Tak sekadar seremoni, hari ini menjadi refleksi sekaligus cambuk bagi insan Adhyaksa untuk terus memperkuat integritas, profesionalisme, dan komitmen dalam menjalankan tugas mulia mereka.
Sejarah yang Melekat pada Kedaulatan Hukum
Berdasarkan catatan resmi Kejaksaan.go.id, peringatan ini berakar dari 22 Juli 1960, saat Kejaksaan memisahkan diri dari Departemen Kehakiman dan berdiri sebagai lembaga independen. Setahun kemudian, tepat pada 1961, Hari Bhakti Adhyaksa pertama kali diperingati. Sejak itu, Kejaksaan tumbuh menjadi pilar utama sistem peradilan pidana nasional—tak hanya sebagai penuntut, tetapi juga pengawal kepastian hukum.
Tema yang Menjawab Zaman
Setiap tahun, peringatan ini mengusung tema berbeda, mencerminkan dinamika tantangan hukum yang dihadapi. Mulai dari penegakan hukum humanis, pemberantasan korupsi, hingga transformasi digital di internal Kejaksaan. Tema-tema ini bukan sekadar jargon, melainkan kompas untuk menjawab tuntutan masyarakat yang kian kompleks.
Di era di mana transparansi dan akuntabilitas menjadi harga mati, Kejaksaan dituntut untuk terus beradaptasi. Masyarakat menginginkan lembaga hukum yang tak hanya tegas, tetapi juga responsif terhadap keadilan substantif.
Semangat Baru di Tengah Tantangan
Hari Bhakti Adhyaksa bukan hanya tentang mengenang, tetapi juga menyalakan kembali api perjuangan para jaksa. Di tengah maraknya kasus korupsi, pelanggaran HAM, dan kejahatan siber, Kejaksaan harus terus membuktikan diri sebagai guardian of justice.