“Publik menilai gaya Prabowo mirip ayah yang lagi nasihati anak kos: sebagian permintaan dipenuhi, sebagian lain dijawab dengan “nanti kita bahas.” Bedanya, kali ini yang diminta bukan uang jajan, melainkan pembentukan tim investigasi dan revisi peran militer di ruang sipil.”
LOCUSONLINE, JAKARTA – Presiden RI Prabowo Subianto akhirnya buka suara soal daftar panjang tuntutan demonstran pasca kericuhan akhir Agustus 2025. Dari 25 butir wishlist rakyat alias tuntutan 17+8, Prabowo mengakui ada yang rasional, ada pula yang menurutnya lebih cocok masuk ruang debat ketimbang jalan cepat realisasi.
“Sebagian masuk akal, sebagian kita bisa berunding. Banyak tuntutan normatif yang bisa dibicarakan baik-baik,” ujar Prabowo di Hambalang, Jawa Barat, akhir pekan lalu.
Salah satu tuntutan yang langsung direspons positif adalah pembentukan tim investigasi independen terkait kasus Affan Kurniawan (21), sopir ojek daring yang tewas dilindas kendaraan taktis polisi.
Menurut Prabowo, usulan itu “masuk akal” dan layak dibicarakan. “Kita lihat nanti bentuknya kayak gimana,” tambahnya, seolah memberi lampu hijau.
Namun, tidak semua poin tuntutan semulus jalan tol. Soal desakan menarik militer dari pengamanan sipil, Prabowo justru menyodorkan tafsir versi UUD ala Hambalang.
“Terorisme ancaman, bakar-bakaran ancaman, kerusuhan juga ancaman. Masa TNI ditarik dari pengamanan sipil? Itu menurut saya debatable,” tegasnya.
Singkatnya, kalau rakyat minta TNI mundur, Presiden justru mengingatkan: hati-hati, bisa-bisa negara malah tanpa pagar.

“Jangan tunggu mampu dulu untuk memberi, tidak usah sempat dulu untuk berbuat baik”