“Di Kabupaten Ciamis, pupuk subsidi kerap lebih sulit dicari daripada janji pejabat yang diumbar menjelang pemilu. Di atas kertas, pupuk tersedia dengan harga murah sesuai ketentuan pemerintah. Namun di lapangan, petani mengeluh harga melambung, bahkan kerap tidak kebagian jatah.”
LOCUSONLINE, CIAMIS – Lagi-lagi pupuk subsidi jadi cerita lama yang tak pernah benar-benar selesai. Kejaksaan Negeri (Kejari) Ciamis kini turun tangan menyelidiki penyaluran pupuk subsidi yang disebut kerap salah sasaran.
Melansir berita Radartasik.id. Kasi Pidana Khusus Kejari Ciamis, M Herris Priyadi, menegaskan pihaknya tengah memeriksa kelompok tani penerima pupuk. “Kami ingin memastikan hak petani benar-benar sampai, bukan hilang di tengah jalan,” ujarnya, Senin (15/9/2025).
Pernyataan Herris terdengar heroik, tapi di lapangan, petani sudah terlalu sering jadi pihak yang paling dirugikan. Kelangkaan pupuk datang hampir setiap musim tanam, sementara isu penjualan di atas harga eceran tertinggi (HET) seperti kaset rusak yang diputar berulang-ulang.
Herris mengakui sebagian petani merasa tertekan dengan pemeriksaan tersebut. Namun ia berjanji, penyelidikan dilakukan dengan pendekatan humanis. “Tujuan kami bukan menakut-nakuti, melainkan mencari keterangan yang sebenar-benarnya,” katanya.
Baca Juga : Pelatihan Wirausaha Pemuda: Kreatif di Kertas, Mandiri di PowerPoint
Ironinya, pupuk subsidi sering menjadi komoditas “lebih berharga” dari hasil panen itu sendiri. Setiap tahun, muncul janji penertiban, setiap tahun pula muncul berita penyelidikan. Tetapi, pupuk tetap saja langka ketika petani benar-benar membutuhkannya.

“Jangan tunggu mampu dulu untuk memberi, tidak usah sempat dulu untuk berbuat baik”