“Pejabat sibuk menyusun strategi ala Avengers lokal ini, penderita TBC di Garut tetap setia dengan batuknya. Karena, di negeri ini, penyakit sering kalah cepat sama birokrasi.”
LOCUSONLINE, GARUT – Tuberkulosis (TBC) di Garut belum juga hengkang, tapi pemerintah daerah sudah punya jurus jitu: membentuk tim. Bukan tim medis keliling, melainkan Tim Percepatan Penanggulangan TBC. Rapatnya di Dinas Kesehatan Garut, Jalan Proklamasi, Kamis (18/9/2025).
Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (ASDA I) Garut, Bambang Hafidz, dengan penuh keyakinan menyebut tim ini melibatkan 32 perangkat daerah plus LSM. Sebuah jumlah yang cukup untuk membuat satu pertandingan sepak bola bergaya gotong royong, tapi entah seberapa efektif untuk mengejar bakteri TBC yang sudah lama menempel di masyarakat.
“Tim ini sudah lengkap, ada SKPD, ada masyarakat, ada NGO. Pokoknya kita sudah rapat, sudah bentuk tim, tinggal nanti lihat hasilnya,” kata Bambang dengan nada khas pejabat yang percaya masalah kesehatan bisa disembuhkan lewat daftar hadir dan notulen.
Baca Juga : Pemkab Garut & DPRD Jabar Sinergi: Pendopo Kinclong, Jalan Masih Bolong
Ia juga buru-buru menegaskan, pembentukan tim ini bukan ide orisinal Garut. Presiden Prabowo sudah memberi perintah, Permendes siap membuka dompet desa. Artinya, kalau ada yang gagal, bisa dengan mudah dilempar ke pusat.
“Ini prioritas nasional, sudah ada perpres. Kita tinggal ikuti,” tambahnya, seolah penyakit TBC takut pada pasal-pasal peraturan.
Tak ketinggalan, pemerintah daerah melahirkan Rencana Aksi Daerah (RAD) yang diteken lewat keputusan bupati. Selembar dokumen tebal itu digadang-gadang akan jadi pedoman strategis.

“Jangan tunggu mampu dulu untuk memberi, tidak usah sempat dulu untuk berbuat baik”