“Di tengah hiruk-pikuk dunia yang makin digital, Maroon West Java Festival ingin jadi pengingat sederhana: bahwa budaya itu bukan arsip di museum, tapi napas yang bisa tetap hidup bahkan sambil diiringi petikan karinding.”
LOCUSONLINE, GARUT – Kalau biasanya festival anak muda identik dengan lampu kelap-kelip, DJ, dan kopi susu literan, kali ini Pimpinan Wilayah Himpunan Mahasiswa Persis (Pw Hima Persis) Jawa Barat datang dengan menu berbeda.
Mereka akan menggelar Maroon West Java Festival di Gedung Pemuda Garut pada Sabtu, 1 November 2025, mulai pukul 13.00 WIB sebuah festival yang mencoba memadukan wayang, karinding, dan cukur gratis dalam satu napas kebudayaan.
Tema besarnya: “Maroon West Java”, seolah ingin menegaskan bahwa warna merah marun tak hanya identik dengan jaket mahasiswa, tapi juga dengan semangat budaya lokal yang (kadang) nyaris pudar di antara notifikasi TikTok.
Festival ini akan menampilkan segalanya dari pagelaran wayang sampai musikalisasi puisi Sunda, lengkap dengan live drawing performance bagi yang lebih suka bau cat ketimbang asap sate.
Sementara bagi yang ingin tampil fresh di tengah keramaian, tersedia juga cukur gratis. Ya, potong rambut di festival budaya kombinasi unik yang jarang terpikir oleh event organizer ibukota.
Tak ketinggalan, bazar UMKM Garut akan memamerkan produk-produk lokal yang bisa membuat pengunjung lupa kalau datang ke acara mahasiswa. Ada kemungkinan, pulang-pulang bukan cuma bawa kesan budaya, tapi juga sabun cuci piring homemade dan keripik pedas level akhirat.

“Jangan tunggu mampu dulu untuk memberi, tidak usah sempat dulu untuk berbuat baik”











