LOCUSONLINE, GARUT – Forum Garut Satu Data yang digelar di kantor Bappeda Kabupaten Garut, Kamis (5/12/2025), tidak sekadar seremoni tahunan. Forum ini menyimpan pesan strategis tanpa data yang valid, pembangunan hanya sekadar wacana politik tanpa pijakan logis.
Kepala BPS Garut, Nevi Hendri, mengurai urgensi data melalui paparan terkait optimalisasi Data Tunggal Sosial Ekonomi (DTSEN). Data tidak lagi diposisikan sebagai pelengkap laporan birokrasi, melainkan alat ukur wajib dalam menentukan arah kebijakan daerah baik dalam penanggulangan kemiskinan, pengendalian stunting, penataan wilayah, hingga perencanaan fiskal.
Forum ini memperjelas arah baru kebijakan publik tidak boleh lagi dibuat berdasarkan perasaan, praduga, atau tekanan politik sesaat. Segala keputusan harus berangkat dari angka yang terukur, nama yang jelas, alamat yang pasti, dan indikator yang dapat diuji.
Nevi menegaskan, DTSEN bukan sekadar tumpukan tabel, tetapi peta sosial-ekonomi yang memandu apakah kebijakan benar menyasar kelompok sasaran atau justru tersesat pada ruang abu-abu birokrasi.
Baca Juga : Kotak 9 Bukan Tempat Selingkuh, Itu Talent Pool Bukan Hotel Transit ASN
Forum ini juga menetapkan Satu Data Award, strategi memberikan apresiasi sekaligus suntikan adrenalin kepada SKPD untuk tidak lagi malu-malu memproduksi data. Lima SKPD tercatat paling produktif:
- Dinas Pertanian
- Dinas Sosial
- Dinas Komunikasi dan Informatika
- Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu
- Dinas Kesehatan
Adapun Dinas Pendidikan menyabet penghargaan terbanyak dalam rekomendasi kegiatan statistik pertanda bahwa sektor pendidikan mulai serius menata basis datanya, bukan sekadar mengisi laporan rutin.
Apresiasi ini menegaskan pola baru bahwa data bukan beban administrasi, melainkan aset strategis.

“Jangan tunggu mampu dulu untuk memberi, tidak usah sempat dulu untuk berbuat baik”











