BisnisKeuangan

Tercecer Rp153 Miliar! Apa yang Sebenarnya Terjadi di Balik Layar Saham DEWA?

rakyatdemokrasi
×

Tercecer Rp153 Miliar! Apa yang Sebenarnya Terjadi di Balik Layar Saham DEWA?

Sebarkan artikel ini
Tercecer Rp153 Miliar. Apa yang Sebenarnya Terjadi di Balik Layar Saham DEWA locusonline featured image

[locusonline.co] Harga saham PT Darma Henwa Tbk (DEWA) mengalami koreksi tajam pada hari ini, Jumat (6/12/2025), ditutup melemah 3.74% di level Rp412 per saham. Penurunan ini terjadi di tengah gejolak sentimen pasar yang dipicu oleh berita divestasi besar-besaran pemegang saham utama. Lantas, apakah ini hanya koreksi sesaat atau tanda akan datangnya badai yang lebih besar?

Analisis Pergerakan Harga & Data Teknis

Saham PT Darma Henwa Tbk (DEWA) mencatat volatilitas tinggi pekan ini. Setelah mencapai puncak mingguan di Rp466, harga terkoreksi dan bergerak dalam rentang harian Rp408 – Rp426 pada perdagangan hari ini. Berikut adalah snapshot performa saham:

tempat.co
  • Harga Penutupan Terakhir: Rp412
  • Perubahan: -Rp16 (-3.74%)
  • Rentang 52 Minggu: Rp83 – Rp488
  • Rata-rata Volume Perdagangan Harian: 1.7 miliar saham

Dari perspektif teknis, beberapa analis menyoroti bahwa saham masih berada di atas level support kunci di Rp446, dan peluang untuk menguat menuju resistance di kisaran Rp488-515 masih terbuka. Namun, pergerakan harga belakangan ini menunjukkan tekanan jual yang kuat.

Membongkar Skenario: Divestasi vs Restrukturisasi Keuangan

Aksi jual besar oleh pemegang saham utama, PT Madhani Talatah Nusantara (MTN), menjadi sorotan. Pada 17 September 2025, MTN melepas 2.04 miliar saham DEWA (setara 5.02%) dengan harga Rp75 per saham, menghasilkan dana sekitar Rp153.17 miliar.

Meski terlihat sebagai sinyal negatif, transaksi ini perlu dilihat dalam konteks yang lebih luas. Sebelumnya, DEWA telah melakukan langkah strategis Private Placement senilai Rp1.41 triliun untuk mengonversi utang kepada beberapa kreditur, termasuk MTN. Hasilnya, struktur keuangan perusahaan membaik signifikan:

  • Utang turun dari Rp4.35 triliun menjadi Rp2.94 triliun.
  • Ekuitas naik dari Rp3.29 triliun menjadi Rp4.71 triliun.
  • Rasio Utang terhadap Ekuitas (DER) membaik dari 1.32x menjadi 0.62x.

Dengan demikian, aksi divestasi MTN bisa jadi merupakan bagian dari strategi penataan portofolio pasca-konversi utang, bukan sekadar “kabur” dari saham. Setelah penjualan, kepemilikan MTN di DEWA masih signifikan, yaitu 8.07%.

Tinjauan Fundamental & Prospek Bisnis

Di balik gejolak harga, fundamental DEWA menunjukkan perbaikan. Hingga Juni 2025, perusahaan mencatatkan pertumbuhan laba bersih yang eksplosif sebesar 1,079.96% (year-on-year) dan peningkatan arus kas operasi sebesar 106.62%. Pendapatan juga tumbuh 6.44% didorong oleh kontribusi dari klien-klien besar seperti Kaltim Prima Coal dan Arutmin Indonesia.

Prospek ke depan didukung oleh beberapa strategi perusahaan:

  • Ekspansi dan Elektrifikasi Armada: Meningkatkan kapasitas dan efisiensi operasional.
  • Diversifikasi ke Tambang Tembaga: Melalui anak usaha GMR, membuka sumber pendapatan baru.
  • Target Kinerja 2025: Menargetkan EBITDA Rp1.7 triliun dan laba bersih Rp490 miliar.

Perbandingan Valuasi dan Rekomendasi Analis

Metrik ValuasiNilai DEWAKeterangan
Price to Earnings (P/E)75.67 / 101Tergolong tinggi, mencerminkan ekspektasi pertumbuhan laba di masa depan.
Price to Book Value (PBV)1.91 / 3.61Di atas rata-rata, namun wajar untuk perusahaan yang sedang dalam fase transformasi.
Target Harga Analis (Avg.)Rp550Potensi kenaikan sekitar 33.4% dari harga saat ini (Rp412).
Rekomendasi“BUY” (BRI Danareksa Sekuritas)Berdasarkan analisis fundamental dan teknikal.

Kesimpulan: Opportunity dalam Volatility?

Perdagangan saham DEWA hari ini menggambarkan ketegangan antara sentimen jangka pendek dan prospek fundamental jangka panjang. Koreksi harga dipicu oleh aksi divestasi yang menimbulkan tanda tanya, namun dibalik itu, restrukturisasi keuangan yang dilakukan perusahaan telah membentuk fondasi yang lebih kokoh.

Bagi investor, situasi ini menawarkan dua sisi:

  • Untuk trader jangka pendek, volatilitas tinggi memberikan peluang swing trading dengan tingkat risiko yang sesuai. Level support kunci di Rp440-446 perlu dipantau.
  • Untuk investor jangka panjang, koreksi harga bisa menjadi momen untuk akumulasi dengan horizon investasi menengah-panjang, melihat target pertumbuhan perusahaan dan valuasi yang dinilai masih menarik oleh analis.

Keputusan investasi tetap harus didasarkan pada profil risiko masing-masing dan riset yang mendalam. Mengamati perkembangan realisasi target perusahaan serta pola kepemilikan saham oleh pemegang saham utama ke depan akan menjadi kunci.

Apa pendapat Anda tentang prospek DEWA? Apakah Anda melihat koreksi hari ini sebagai alarm bahaya atau pintu masuk peluang?

Tinggalkan Balasan

banner-amdk-tirta-intan_3_1
previous arrow
next arrow