NasionalNewsPolitikSorot

Gejolak Rempang, Pengamat Minta Jangan Ditunggangi Kepentingan Politik

redaksilocus
×

Gejolak Rempang, Pengamat Minta Jangan Ditunggangi Kepentingan Politik

Sebarkan artikel ini
Gejolak Rempang, Pengamat Minta Jangan Ditunggangi Kepentingan Politik
tempat.co

LOCUSONLINE – Pengamat Komunikasi, Dr. Rahmat Edi Irawan mensinyalir kasus dan gejolak Rempang tak lagi murni urusan lokal di Pulau Rempang Batam. Namun sudah dimanfaatkan oleh politisi-politisi dan para petualang politik untuk menggunakan panggung Rempang untuk menyerang pemerintah. “Menyusul adanya peristiwa kerusuhan di Rempang, kini banyak politisi dan aktivis yang hadir di Rempang, ”ujarnya.

Menurutnya para petualang politik memanfaatkan panggung Rempang untuk menyerang kebijakan pemerintah.

“Mereka beramai-ramai memanfaatkan peristiwa Rempang menggoreng berbagai isu lama terkait dengan kinerja Jokowi, termasuk institusi pemerintah lainnya, di antaranya TNI dan Polri,” jelasnya.

Berbagai informasi dan hoaks yang muncul dalam peristiwa Rempang disinyalir bagian dari upaya untuk mendiskreditkan kebijakan-kebijakan pemerintah.

“Bahkan kini tak hanya di Rempang, beberapa elemen kelompok masyarakat mulai melakukan aksi unjuk rasa di Jakarta,” tambahnya.

Menurutnya tak ada yang salah dengan adanya demo dan aksi unjuk rasa. Namun harus dilakukan dengan tertib serta tidak mengganggu pengguna jalan lainnya. Demo bisa dilakukan di mana saja, di seluruh tempat namun permasalahannya adalah ada larang tidak boleh menyebarluaskan informasi yang tidak berdasar saat melakukan demo atau ketika menggalang dukungan dari media sosial.

Dalam pandangan alumni Unpad ini, tidak ada gunanya menyebarluaskan info yang tidak berdasar. “Kabar hoaks justru akan semakin memperkeruh keadaan, karena bisa menimbulkan potensi konflik antar masyarakat,” tuturnya.

Ia pun meminta agar publik diberikan informasi yang benar, sehingga mereka yang terdampak kasus Rempang bisa mencerna persoalan yang sebenarnya.

Terlebih ia melihat kasus Rempang sebenarnya sudah mulai ada titik temu, ada sebanyak 100 KK yang sudah sepakat untuk menerima tawaran relokasi rumah mereka di Pulau Rempang. Masih ada sekitar 1100 KK yang harus direlokasi dari total 1200 KK.

Jika kemudian relokasi tidak berhasil akibat hasutan berbagai pihak, hal ini sangat merugikan pemerintah Indonesia. Karena bukan tidak mungkin investor Cina yang akan masuk, mengalihkan investasinya ke negara lain.

“Proyek yang bernilai puluhan Triliun pun bisa dihentikan investornya, dan ini yang rugi adalah kita semua,” tandasnya. (*)

(TBNews)

zonaintegritaspdamtirtaintankabupatenGarut_8001
zonaintegritaspdamtirtaintankabupatenGarut_8004
zonaintegritaspdamtirtaintankabupatenGarut_8005
zonaintegritaspdamtirtaintankabupatenGarut_8002
zonaintegritaspdamtirtaintankabupatenGarut_8003
previous arrow
next arrow

Bergabunglah dengan Tim Jurnalis Kami!

Apakah kamu memiliki passion dalam menulis dan melaporkan berita? Inilah kesempatan emas untuk bergabung dengan situs berita terkemuka kami! Locusonline mencari wartawan berbakat yang siap untuk mengeksplorasi, melaporkan, dan menyampaikan berita terkini dengan akurat dan menarik.

Daftar

🔗 Tunggu apa lagi!

Daftar sekarang dan jadilah bagian dari tim kami!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

banner-amdk-tirta-intan_3_2
banner-amdk-tirta-intan_3_3
banner-amdk-tirta-intan_3_1
previous arrow
next arrow